Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirawat di Singapore General Hospital, Novel Baswedan Dijaga Ketat

Singapura General Hospital menjadi tempat dirawatnya Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Dirawat di Singapore General Hospital, Novel Baswedan Dijaga Ketat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Tibunnews.Com Rio Batubara

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Lalu-lalang pengunjung dan pekerja di rumah sakit Singapore General Hospital Singapura siang itu cukup padat.

Apalagi saat itu jam makan siang tiba, mereka pun tampak antre di tempat-tempat makan yang tersedia di dalam komplek Singapura General Hospital Singapura.

Singapura General Hospital menjadi tempat dirawatnya Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Ia dirujuk berobat ke Singapura dan tiba di Kota Singa itu, Rabu (12/4/2017) kemarin.

Dari penelusuran Tribun, nama Novel Baswedan tidak tercatat sebagai pasien di Singapura National Eye Centre.

Seorang wanita di bagian informasi menyarankan untuk mencari informasi tersebut di Singapura General Hospital.

Berita Rekomendasi

Berada di satu komplek, rumah sakit ini hanya berjarak 50 meter dari Singapura National Eye Centre.

Akhirnya pencarian berbuah hasil, penyidik KPK tersebut tercatat dirawat di Singapura General Hospital dengan nama Novel Salim Baswedan.

Ia dirawat di kawasan blok 4, tepatnya di lantai 3 dengan nomor kamar 28.

Berbekal informasi tersebut, Tribun melakukan penelusuran lagi.

Rumah sakit ini terdiri dari tujuh blok.


Pengunjung dapat dengan mudah mencari blok yang dituju. Papan penunjuk jalan yang tersebar di setiap lorong rumah sakit ini memudahkan pengunjung.

Dalam hitungan menit, Tribun dapat menemukan blok 4, namun sayangnya untuk menuju tempat dimana Novel Baswesan dirawat tak semudah dibayangkan.

Ketika Tribun mencoba masuk, seorang sekuriti menanyakan Identitas dan ketika mengetahui tidak memiliki Identitas, ia menyarankan untuk mendaftar.

Untuk membuat kartu pengunjung pun cukup sulit, dibutuhkan konfirmasi yang valid tentang pasien yang akan dikunjungi.

Pihak rumah sakit pun mengkonfirmasikan ruangan dimana Novel Baswdan berada.

Tak berapa lama kemudian pihak rumah sakit mengatakan Novel Baswedan tidak bisa ditemui.

Penjagaan rumah sakit ini cukup ketat, dimana setiap pengunjung yang masuk ke ruang rawat inap harus memiliki identitas khusus pengunjung.

Untuk masuk ke area lift pengunjung harus mendapatkan identitas khusus.

Level ini dijaga security dan dua pegawai yang akan menolong pengunjung yang akan menggunakan identitasnya.

Area ini terdiri dari tujuh lift dimana tiga lift diperuntukkan untuk pasien dan empat lagi untuk pengunjung.

Setiap pengunjung yang memiliki Id khusus harus menscan di pintu masuk agar dapat terbuka secara otomatis.

Terdapat enam pintu untuk masuk dan keluar di dalam area lift.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas