Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Relawan Ahok-Djarot Laporkan Rizieq Shihab ke Polisi, Ini Komentar FPI

Menurut Suhadi, dalam video itu disebutkan uang tersebut digunakan untuk "membeli" aparat keamanan seperti TNI dan Polri.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Relawan Ahok-Djarot Laporkan Rizieq Shihab ke Polisi, Ini Komentar FPI
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Muhammad Rizieq Shihab mengisi pengajian di Masjid Sunan Ampel, Selasa (11/4). Pengajian itu mengambil tema Merajut Ukhuwah, Menegakkan Syariah Dalam Bingkai NKRI. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dilaporkan ke polisi oleh relawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat (Badja).

Ia dilaporkan karena dianggap menyebar kebencian atas ceramahnya di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya.

Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Pawiro tak mempermasalahkan laporan tersebut.

"Itu hak hukum siapapun yang melaporkan, kalau merasa dinistakan, dihinakan, atau apapun," ujar Sugito kepada Kompas.com, Senin (17/4/2017) malam.

Baca: Politikus PKS: Rizieq Diteror Apapun Enggak Akan Mempan

Baca: FPI Sulsel Tuntut Polri Tangkap Peneror Habib Rizieq Shihab

Sugito mengatakan, apa yang dikatakan Rizieq dalam ceramah itu berdasarkan informasi yang dihimpun.

Berita Rekomendasi

Namun, ia mengaku tak mengetahui darimana sumber informasi yang didapatkan Rizieq.

"Info yang semacam itu memang tidak ada buktinya, tapi rasanya ada," kata Sugito.

Sugito meyakini Rizieq memiliki banyak informasi mengenai kampanye Ahok- Djarot dan cara-cara yang digunakan agar menang dalam Pilkada DKI Jakarta.

Rizieq, kata dia, siap membeberkan argumennya dengan polisi jika dimintai keterangan nantinya.

"Sebagai warga negara yang baik, akan kooperatif. Saya yakin habib punya banyak informasi soal permasalahan ini," kata Sugito.

Sebelumnya, relawan Ahok- Djarot, C Suhadi mengatakan, video ceramah Rizieq itu dia dapatkan dari YouTube.

Menurut Suhadi, dalam video itu disebutkan uang tersebut digunakan untuk "membeli" aparat keamanan seperti TNI dan Polri.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas