Golkar Nilai Positif Dukungan PSI ke Jokowi di Pilpres 2019
Partai Golkar menilai positif dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Joko Widodo mencalonkan sebagai presiden di Pilpres 2019.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menilai positif dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Joko Widodo mencalonkan sebagai presiden di Pilpres 2019.
"Saya kira itu positif, bagus. Sah-sah saja dukungan seperti itu," kata Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid, ketika dikonfirmasi, Jumat (21/4/2017).
Saat ini ada dua partai politik yang telah menyatakan langsung dukungannya kepada Jokowi sebagai capres 2019.
Kedua partai itu adalah Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurut Meutia, semakin banyak partai politik yang mendukung Jokowi di Pilpres akan semakin bagus.
"Saya kira itu hak masing-masing partai. Ini membuktikan bahwa Pak Jokowi kinerjanya bagus dan didukung banyak partai. Semakin banyak partai yang dukung peluang untuk menang semakin besar," ujar Anggota DPR ini.
Dia menjelaskan bahwa partai politik yang mendukung calon presiden akan sama-sama berupaya memenangkan jagoannya.
"Sebagai partai pendukung pemerintah, Golkar akan terus mendukung pemerintahan Pak Jokowi," ujarnya.
Baca: Dukung Jokowi di Pilpres 2019 Dinilai Bisa Dongkrak Suara PSI
Sebelumnya, Pengamat Politik Yunarto Wijaya menilai wajar PSI dukung Jokowi sebab pada Pemilu 2019 ini dilakukan serentak yakni Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif dilakukan bersamaan.
"Ini konsekuensi dari berubahnya sistem Pemilu yang artinya suara partai tergantung kepada siapa calon presidennya dalam Pemilu," kata Yunarto, Jumat (14/4/2017).
Dukungan PSI kepada Jokowi di Pilpres 2019 mengemuka saat pengurus DPP PSI silaturahmi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Presiden Jakarta awal pekan lalu.
Dalam kesempatan itu, DPP PSI menyatakan dukungannya langsung kepada Jokowi untuk maju mencalonkan lagi sebagai presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
Lebih jauh, Yunarto mengatakan pemilih kecenderungannya akan memilih partai yang mengusung calon presiden pilihan mereka. Sehingga calon presiden yang memiliki magnet electoral bagus akan berimbas positif bagi partai pendukungnya.
"Siapa partai yang mendukung capres yang potensial maka berimbas kepada perolehan suara partai di pemilu. Demikian pula sebaliknya," kata Yunarto.
Sebelum PSI, Partai Golkar diketahui terlebih dahulu ingin mencalonkan lagi Jokowi di Pilpres 2019.
Menurut Yunarto, itu merupakan langkah taktis Golkar ditengah keterpurukannya untuk memperbaiki nama baiknya dengan mencalonkan Jokowi yang dipersepsikan baik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.