Kisah Ulfa dan Fitri Bertugas Jadi Pamdal DPR
"Saya sebagai perempuan bangga bisa jadi anggota keamanan. Bisa menjaga diri kita sendiri. Bisa menjaga orang-orang penting di DPR," k
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata Ulfa Wahyu Windari menatap ke layar kaca sebesar 14 inch.
Dari layar tersebut, ia mengamati barang bawaan tamu-tamu pimpinan DPR/MPR/DPD di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Ulfa telah bertugas sebagai petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR selama dua tahun.
Ia mengaku tak canggung bekerja sebagai petugas keamanan yang selama ini diindentikkan sebagai pekerjaan laki-laki.
Mengenakan pakaian dinas lengkap, Ulfa menyapa ramah saat diwawancara Tribunnews.com.
Perempuan kelahiran Ngawi 18 November 1997 itu mengaku bangga bertugas sebagai Pamdal.
"Saya sebagai perempuan bangga bisa jadi anggota keamanan. Bisa menjaga diri kita sendiri. Bisa menjaga orang-orang penting di DPR," kata Ulfa.
Awalnya, Ulfa mengaku kaget ketika mengikuti pelatihan Pamdal selepas lulus SMU.
Karena banyak kegiatan fisik yang harus dilalui seperti seni bela diri taekwondo serta cara memborgol pelaku kejahatan.
Padahal, Ulfa mengaku tidak tomboy.
"Awalnya kaget, nervous tapi ya dengan niat. Dulu SMU enggak pernah bela diri," kata Ulfa tersenyum.
Namun, Ulfa selalu ingat perkataan ayahnya yang berpesan perempuan tidak boleh lemah.
"Harus bisa kayak cowok. Jadi cewek berjuang, jangan lemah," kata Ulfa mengutip pernyataan ayahnya.
Mengenai peringatan Hari Kartini, Ulfa mengaitkan dengan emansipasi wanita.
"Menurut aku kerjaan cowok dan cewek sama. Cewek juga harus berjuang," kata Ulfa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.