Saksi Ungkit Peran Chairuman Harahap Tawarkan Satu Alat e-KTP
"Tanya teknik biometrik. Dia tanya mana yang benar. Cuma dia bilang Cogent mahal,"
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
Sistem ini lah yang melekat pada e-KTP.
Jaksa KPK kemudian membacakan ulang hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Wirawan saat diperiksa penyidik KPK.
Baca: Miryam Jadi Buronan KPK, Hanura: Dihubungi Tidak Pernah Nyambung
Baca: Kuasa Hukum Nilai KPK Berlebihan Tetapkan Miryam Masuk Daftar Buron
"Bahwa Chairuman bilang terkait harga Cogent mahal. Dia minta informasi teknologi terkait proyek e-KTP. Menyampaikan produk L1 lebih murah dari produk Cogent?" tanya jaksa KPK.
"Dia (Chairuman) katakan yang lain lebih murah," jawab Wirawan.
Perusahaan Wirawan pada akhirnya tidak ikut dalam peserta.
Wirawam mengaku mencium bau tidak sedap sehingga memutuskan untuk menarik diri.
"Saya diajak gabung ke Konsorsium Murakabi, tapi saya tolak. Saya mengundurkna diri. Saya lihat situasinya enggak enak," kata Wirawan Tanzil.
Ketua konsorsium Murakabi Sejahtera adalah Irvanto Hendra Pambudi dari PT Murakabi.
Irvanto adalah keponakan Ketua DPR RI yang saat itu menjabat sebagai ketua fraksi Partai Golkar.