Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tuntutan Ahok Ringan, Politisi Gerindra Minta Jaksa Agung Dicopot

Anggota DPR RI Komisi III Muhammad Syai'i menilai Jaksa Agung Muhammad Prasetyo tidak benar dalam bekerja.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tuntutan Ahok Ringan, Politisi Gerindra Minta Jaksa Agung Dicopot
TRIBUNNEWS.COM/RAMDANI
AHOK BACAKAN PLEDOI : Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membacakan nota pembelaan (pledoi) pada sidang kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian (Kementan) Ragunan, Selasa (25/4). Ahok yang dituntut karena menghina ulama dan dikenakan ancaman pidana 1 tahun dengan 2 tahun masa percobaan membacakan sendiri pledoinya. Mengaku tidak punya niat menghina golongan dan menista agama. TRIBUNNEWS.COM/MI/RAMDANI/POOL 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi III Muhammad Syai'i menilai Jaksa Agung Muhammad Prasetyo tidak benar dalam bekerja.

Pasalnya tuntutan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang diberikan Jaksa Penuntut Umum dalam sidang penistaan agama sangat ringan yaitu 1 tahun penjara dengan 2 tahun masa percobaan.

"Kalau Prasetyo itu tidak mengajukan terhadap Jaksa yang memberikan tuntutan 1 tahun, iya Prasetyo-nya harus diganti," ujar politisi Gerindra itu di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Baca: Fadli Zon: Ahok Harusnya Dipenjara!

Syafi'i pun menegaskan aparat penegakan hukum di Indonesia tidak bisa berjalan dengan baik jika Prasetyo masih menjabat sebagai Jaksa Agung.

Karena Syafi'i melihat kinerjanya selama ini tidak benar.

"Dari dulu saya bilang penegakan hukum di negara ini tidak becus kalau Jaksa Agung nya Prasetyo gitu loh," ungkap Syafi'i

Berita Rekomendasi

Pria yang akrab dipanggil Romo mengingatkan bahwa Prasetyo adalah kader Nasdem, dimana partai tersebut adalah pengusung pemerintah Presiden Joko Widodo.

Karena hal itu Syafi'i pesimis jika keadilan bisa ditegakan tanpa ada subjektifitas.

"Bagaimana mungkin independensi keadilan dalam hukum tegak kalau Jaksanya merupakan kader partai," papar Syafi'i

Syafi'i pun mengajak masyarakat datang ke DPR/MPR untuk menuntut mandat Presiden dicabut dalam kasus sidang penistaan agama.

"Kalau Presiden belum melihat hal ini maka rakyat harus ramai-ramai datang ke DPR dan MPR sama-sama mendesak sidang istimewa cabut mandat presiden," papar Syafi'i.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas