Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Usung Kakak Cak Imin Maju Pilgub Jawa Timur

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memastikan akan mengusung Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim sebagai kandidat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in PKB Usung Kakak Cak Imin Maju Pilgub Jawa Timur
Tribun Jatim/Adeng Septi Irawan
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar, saat ditemui di kantornya pada Jumat (21/4/2017). TRIBUNJATIM.COM/ADENG SEPTI IRAWAN 

"Itu jadi daerah prioritas. Insya Allah betul-betul kami pilih calon yang punya kans kuat," kata dia.

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB Marwan Jafar mengatakan, partainya menargetkan memenangkan pada Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Ada tiga hal yang dicermati PKB guna mewujudkan target tersebut.

"Pertama, gelombang keagamaan yang kuat hari-hari ini menjadi faktor yang kami cermati," kata Marwan, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional LPP PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta.

Pilkada DKI Jakarta, menurut dia, merupakan contoh nyata dari kuatnya pengaruh gelombang keagamaan di dalam sebuah pertarungan politik.

Untuk itu, Marwan meminta seluruh kader PKB dapat memanfaatkan seoptimal mungkin faktor tersebut.

"Bahkan kalau kami dulu pernah baca buku Nietzche, katanya Tuhan telah mati, sekarang Tuhan hidup lagi. Kata Karl Marx agama sebagai candu, ya sekarang candu benaran. Jadi ini membalikkan seluruh keadaan," ujar dia.

BERITA TERKAIT

Kedua, kata dia, revolusi digital yang terjadi saat ini cenderung kerap memutarbalikkan fakta.

Bahkan, akibat sebaran informasi di media sosial, antarteman di dalam grup pertemanan pesan singkat pun dapat saling bertikai.

Untuk itu, Marwan mengimbau seluruh kader PKB dapat memanfaatkan perkembangan teknologi sebaik mungkin. Pasalnya, melalui teknologi pula, kemudahan penyebaran informasi dapat dilakukan.

"Ketiga, kami perlu melihat secara jernih dan kasat mata bahwa ekonomi kami stagnan. Pertumbuhan yang ditargetkan 5,3 persen tidak tercapai. Hari ini pertumbuhan kami hanya 5,1 persen, bahkan kalau mau jujur tidak ada," ujarnya.

Rendahnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut, menurut dia, juga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

"Masyarakat di bawah tentu merasakan urat nadi masyarakat seperti itu keadaannya," ujar Marwan. (kps/nic)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas