PKB Usung Kakak Cak Imin Maju Pilgub Jawa Timur
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memastikan akan mengusung Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim sebagai kandidat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Teka-teki bakal calon gubernur yang akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terjawab sudah.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memastikan akan mengusung Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim sebagai kandidat.
"Jawa Timur kita sudah punya calon yaitu Ketua DPW PKB Jatim," kata Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (29/4/2017).
Gus Halim merupakan Ketua DPW PKB Jawa Timur. Selain sebagai Ketua DPW PKB Jatim, Gus Halim saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Timur.
Sebagai partai pemenang Pemilu 2014 di Jatim dengan perolehan 20 kursi di DPRD, PKB dapat mengusung kakak Cak Imin itu tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
Beberapa waktu lalu, sejumlah nama dikabarkan masuk dalam bursa calon gubernur Jatim yang akan diusung PKB.
Mereka adalah Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Trenggalek Emil Listyanto Dardak.
Usai mendapatkan bakal calon Gubernur, PKB membidik posisi calon wakil gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018. Ada tiga nama yang disiapkan PKB untuk posisi tersebut.
"Cawagub yang kami munculkan Helmy Faisal, Kyai Maman Imanulhaq, Cucun Syamsurizal. Tiga ini yang bisa dipakai silakan," kata Muhaimin Iskandar.
Saat ditanya dengan siapa ketiga nama itu akan disandingkan, pria yang akrab disapa Cak Imin itu masih merahasiakan.
Dia hanya menyebut komunikasi terus dilakukan dengan partai lain jelang berlangsungnya Pilkada Jabar 2018.
"Ajak berunding, diskusi, survei. Yang terbaik akan kami dukung. Jadi sampai saat ini kami belum tentukan pilihan," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.
Muhaimin mengatakan, ada sejumlah daerah yang disasar PKB untuk dimenangkan pada pilkada serentak 2018.
Beberapa daerah itu seperti Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara serta Jawa Barat.
"Itu jadi daerah prioritas. Insya Allah betul-betul kami pilih calon yang punya kans kuat," kata dia.
Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB Marwan Jafar mengatakan, partainya menargetkan memenangkan pada Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Ada tiga hal yang dicermati PKB guna mewujudkan target tersebut.
"Pertama, gelombang keagamaan yang kuat hari-hari ini menjadi faktor yang kami cermati," kata Marwan, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional LPP PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta.
Pilkada DKI Jakarta, menurut dia, merupakan contoh nyata dari kuatnya pengaruh gelombang keagamaan di dalam sebuah pertarungan politik.
Untuk itu, Marwan meminta seluruh kader PKB dapat memanfaatkan seoptimal mungkin faktor tersebut.
"Bahkan kalau kami dulu pernah baca buku Nietzche, katanya Tuhan telah mati, sekarang Tuhan hidup lagi. Kata Karl Marx agama sebagai candu, ya sekarang candu benaran. Jadi ini membalikkan seluruh keadaan," ujar dia.
Kedua, kata dia, revolusi digital yang terjadi saat ini cenderung kerap memutarbalikkan fakta.
Bahkan, akibat sebaran informasi di media sosial, antarteman di dalam grup pertemanan pesan singkat pun dapat saling bertikai.
Untuk itu, Marwan mengimbau seluruh kader PKB dapat memanfaatkan perkembangan teknologi sebaik mungkin. Pasalnya, melalui teknologi pula, kemudahan penyebaran informasi dapat dilakukan.
"Ketiga, kami perlu melihat secara jernih dan kasat mata bahwa ekonomi kami stagnan. Pertumbuhan yang ditargetkan 5,3 persen tidak tercapai. Hari ini pertumbuhan kami hanya 5,1 persen, bahkan kalau mau jujur tidak ada," ujarnya.
Rendahnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut, menurut dia, juga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
"Masyarakat di bawah tentu merasakan urat nadi masyarakat seperti itu keadaannya," ujar Marwan. (kps/nic)