Kapolri Sebut Pengungkapan Kasus Novel Ditentukan "Faktor Luck"
"Mudah-mudahan cepat terungkap, karena 'faktor luck' sangat menentukan penanganan kasus yang tersangkanya enggak diketahui," kata Tito
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah langkah penyelidikan telah dilakukan tim kepolisian guna mengungkap pelaku dan motif penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan.
Namun, pelaku belum tertangkap kendati hampir sebulan penyelidikan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel tidak mudah mengingat tak ada saksi yang mengetahui maupun petunjuk tentang pelakunya.
Baca: Masinton: Novel Baswedan Beri Keterangan Palsu di Sidang E-KTP
Pengungkapan kasus seperti ini juga ditentukan faktor keberuntungan atau luck.
"Mudah-mudahan cepat terungkap, karena 'faktor luck' sangat menentukan penanganan kasus yang tersangkanya enggak diketahui," kata Tito di Jakarta, Sabtu (6/5/2017) kemarin.
Tito mengatakan, semua penyelidikan kepolisian sama dalam mengungkap sebuah kasus kejahatan.
Pemelakukan metode penyelidikan induktif dan deduktif guna mengungkap kasus Novel ini.
Penyelidikan induktif di antaranya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencari barang bukti dan petunjuk, pencarian sidik jari pelaku, meminta keterangan saksi, hingga menganalisa foto dan rekaman CCTV dari warga.
"Memang ada dua orang mencurigakan (foto dari warga) yang sudah diamankan. Sudah dicek, mereka didalami. Dan saat kejadian yang satu orang berada di Malang, di mana tiket pesawat dan saksi menunjukkan dia di sana. Satu orang lagi dia lagi ada di Tambun. Dan ini bukan kelompoknya. Tapi, kami terus mendalami dari TKP," jelas Tito.
Sementara penyelidikan deduktif berupa mengumpulkan informasi tentang kejahatan serupa yang pernah terjadi sebelumnya guna mem-profiling pelaku.
Di antaranya mulai metode atau cara, senjata, pemilihan korban dan lain-lain.
Tito melanjutkan, dalam rangka penyelidikan induktif, Polda Metro Jaya telah mengirimkan tim ke Singapura untuk menemui dan meminta keterangan kepada Novel.
Tim akan meminta keterangan Novel tentang kronologi kejadian penyiraman air keras yang menimpanya dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017 subuh itu.