Konsolidasi di Maluku, Sekjen PDIP: Hayati Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
"Ketika ada pihak-pihak tertentu ingin memaksakan kehendak dengan kebenarannya sendiri maka robeklah nilai kemanusiaan itu," kata Hasto.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALUKU - Dalam Rakorda PDI Perjuangan Maluku, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan pentingnya Pancasila untuk dihikmati dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pancasila dengan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan , Persatuan sebagai satu bangsa, musyawarah dan keadilan sosial adalah kepribadian kita," kata Hasto, dalam acara Rakorda PDI Perjuangan Maluku, di Ambon, Senin (8/5/2017).
Turut Hadir bersama Hasto dalam Rakorda PDI Perjuangan Maluku yakni Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang DH.
"Ketika ada pihak-pihak tertentu ingin memaksakan kehendak dengan kebenarannya sendiri maka robeklah nilai kemanusiaan itu," tambah Hasto.
Hasto mengungkapkan, kader PDI Perjuangan bekerjasama dengan komponen bangsa lain yang telah berkeringat membangun republik seperti Muhammadiyah, NU, POLRI dan TNI siap menjadi benteng Pancasila sbg pemersatu bangsa.
Baca: Di Palangkaraya, Sekjen PDIP Imbau Seluruh Kader Bertekad Menjadi Garda Pembela Pancasila
Menanggapi berbagai gerakan radikalisme yang marak akhir-akhir ini, Hasto menegaskan bahwa radikalisme akan luntur oleh perjuangan kemanusiaan dan perjuangan menciptakan keadilan sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga menegaskan, kader PDI Perjuangan yang Pancasilais bukanlah golongan kiri atau kanan.
"Kita adalah patriot bangsa yang harus menyatu dalam seluruh nafas kehidupan rakyat Indonesia. Kita adalah Partai dengan ideologi Pancasila, bukan lainnya," tegasnya.
Untuk itulah, lanjut Hasto, sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan harus berjuang dengan sehebat-hebatnya mengatasi berbagai ketidakadilan yang terjadi. Sebab, ketidakadilan menjadi lahan subur tumbuhnya radikalisme.
"Fanatisme yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan hanyalah fanatisme untuk berbuat baik, yakni membumikan nilai-nilai Pancasila tanpa kecuali," tandasnya.
PDI Perjuangan, tegas dia, berkeyakinan bahwa Pancasila yang digali dari buminya Indonesia oleh Bung Karno adalah antitesa terbaik terhadap radikalisme. Untuk itulah PDI Perjuangan harus berbenah diri, dan terus menerus meningkatkan kinerja untuk rakyat.
"Sebab senjata yang paling ampuh adalah persatuan dengan rakyat. Karena itulah, skala prioritas yang harus kita lakukan adalah mengatasi berbagai bentuk ketidakadilan, kebodohan dan kemiskinan," bebernya.
Dalam perjuangan ini pula, tambah Hasto, Presiden Jokowi sudah mengambil langkah-langkah tepat melalui program pembangunan yang diorientasikan pada pemerataan, yakni dnegan membangun dari pinggiran, dari daerah-daerah.
"Pancasila adalah jalan kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia. Hukum harus berdiri kokoh dan aparat TNI dan POLRI serta Kejaksaan Agung harus bertindak tegas melawan berbagai gerakan yang berniat mengganti dasar negara kita," tegasnya.
PDI Perjuangan, kata Hasto, meyakini bahwa rakyat Indonesia pasti akan secara sadar menjadi benteng pembela Pancasila dan NKRI manakala ada kelompok tertentu yang mencoba untuk mengusiknya.