Aktivis HAM Melihat Suasana Kebatinan Peristiwa 98 Mirip Situasi pasca-Pilkada DKI
Agung Putri melihat adanya suasana yang mirip saat merefleksikan peristiwa 1998 dengan pasca-Pilkada DKI.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) Agung Putri melihat adanya suasana yang mirip saat merefleksikan peristiwa 1998 dengan pasca-Pilkada DKI.
Hal itu disampaikan Putri saat diskusi 'Perempuan di Lintasan Sejarah Reformasi 98' di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (12/5/2017).
"Ini momentum kok pas. Kita merefleksikan peristiwa 98 ketika kita menghadapi kesulitan politik pasca-Pilkada DKI, ada semacam suasana yang mirip , suasana batin yang sama, karena kita tidak mau mengatakan pengulangan," kata Putri.
Putri melihat terdapat persoalan serta jalan keluar yang belum terselesaikan sampai saat ini. Saat itu, kata Putri, banyak yang mengira Presiden ke-2 RI Soeharto tumbang merupakan jalan keluar persoalan bangsa Indonesia. Namun, ternyata tidak.
Ia melihat banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan merupakan orang yang aktif di lingkungan. Perempuan tersebut biasanya aktivis sosial maupun pedagang. Putri menuturkan sulitnya melihat peran perempuan bila negara dan masyarakat belum memiliki cita-cita kebangsaan.
Putri lalu bercerita mengenai cara Orde Baru menyudutkan perempuan saat peristiwa G 30 SPKI di Lubang Buaya. Dimana, perempuan yang tergabung dalam Gerwani diceritakan menyeret para jenderal.
"Itu tidak benar. Terus ada tarian harum bunga seperti pesta orgy, kok bisa Orba bercerita menyerempet seksualitas untuk merebut kekuasaan. Peristiwa 98 mirip seolah perempuan jadi ancaman, memiliki satu kekuatan yang harus ditaklukan," kata Putri.
"Kenapa tidak menjarah saja, kenapa harus diperkosa, ya karena perempuan bagian kekuatan masyarakat kalau mau ditundukkan, perempuan lah yang ditundukkan," kata Putri.
Berbagai acara digelar dalam peringatan Tragedi Kerusuhan Mei 1998 di Taman Ismail Marzuki. Acara tersebut antara lain pameran foto aksi Mei 1998, lalu pemutaran film Gerakan Mahasiswa 1998 dan Doa Bersama dan Aksi 1000 lilin untuk para korban Tragedi Kerusuhan Mei 98.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.