Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Penolakan Kehadiran Fahri Hamzah di Manado Hingga Akhirnya Angkat Kaki

Dan massa merangsek masuk ke area dalam terminal VIP hingga tumpah ke landasan pesawat untuk mencari Fahri.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cerita Penolakan Kehadiran Fahri Hamzah di Manado Hingga Akhirnya Angkat Kaki
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Pendemo mencabut semua bendera kegiatan Fahri Hamzah yang tertancap di badan Jalan AA Maramis lalu membakarnya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan DPR RI, Fahri Hamzah, dievakuasi dengan pengamanan ketat polisi dan pulang lebih cepat ke Jakarta setelah kunjungannya ke Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu (13/5/2017) siang, mendapat penolakan dan pengusiran ribuan warga setempat.

Ribuan warga di Manado berunjuk rasa menolak kedatangan Fahri karena pimpinan DPR tersebut dianggap sering melontarkan pernyataan yang intoleran dan memecah keutuhan NKRI.

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Ibrahim Tompo menuturkan, massa yang berjumlah 2 ribuan orang telah berkumpul di Jalan AA Maramis, depan Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, sejak pukul 09.00 WIB, sebelum pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Fahri Hamzah tiba.

"Situasi yang terjadi, sekitar jam 09.00-an, massa sudah mulai berdatangan ke bandara. Diperkirakan massa sekitar 2 ribuan orang dan ada ke Kantor Gubernur," ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, berkumpulnya massa yang menolak kedatangan Fahri Hamzah di bandara adalah spontanitas. Itu terjadi tidak terlepas adanya ajakan kepada masyarakat untuk menolak kedatangan Fahri Hamzah yang tersebar di media sosial.

Massa pengunjuk rasa terus bertambah dan berteriak meminta Fahri Hamzah meninggalkan Manado. Upaya Gubernur Sulut Olly Dodokambey untuk menenangkan massa dari mobil komando massa tak diindahkan.

Massa berhasil menembus penjagaan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di gerbang bandara. Dan massa merangsek masuk ke area dalam terminal VIP hingga tumpah ke landasan pesawat untuk mencari Fahri. Sejumlah kaca pintu pecah dan bagian bandara rusak.

Berita Rekomendasi

Namun, Fahri bisa keluar meninggalkan area bandara lebih dulu dengan pengawalan ketat sejumlah aparat kepolisian. Ia dan Olly Dodokambey menunju Kantor Gubernur untuk melaksanakan kegiatan kunjungan berupa diskusi.

Rupanya sudah banyak massa yang juga berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur, Jalan 17 Agustus, Kota Manado. Sebagian massa yang tadinya berunjuk rasa di bandara juga bergerak ke Kantor Gubernur. Akhirnya, depan pagar Kantor Gubernur Sulut sudah penuh dengan massa.

Fahri tetap melaksanakan kegiatan di dalam Kantor Gubernur. Namun, di depan Kantor Gubernur, massa terus berteriak mendesak Fahri meninggalkan Manado. Sebagian massa mulai merangsek masuk ke halaman kantor gubernur meski banyak petugas kepolisian dengan peralatannya melakukan penjagaan ketat.

Pihak kepolisian berupaya mengadang pegerakan massa dengan melepaskan tembakan peluru hampa dan gas air mata untuk memecah konsentrasi dan membubarkan kerumunan massa. Namun, massa melakukan perlawanan dengan melemparkan batu ke arah polisi yang berada di halaman kantor gubernur.

Bentrok tersebut membuat 3 polisi mengalami luka akibat lemparan batu dari massa. Dan belum diketahui jumlah pengunjuk rasa yang luka dan diamankan pihak kepolisian.

"Situasi saat di kantor gubernur, massa sempat anarkis dengan melakukan pelemparan. Namun, berhasil diredakan oleh petugas dengan menggunakan tembakan peringatan dengan peluru hampa dan gas air mata," jelas Ibrahim.

Karena situasi di kantor gubernur sudah panas, akhirnya Fahri Hamzah menyudahi kegiatan kunjungan. Lantas, dia dievakuasi oleh pihak kepolisian untuk kembali menuju Bandara Sam Ratulangi.

"Pada pukul 16.30 WITa rombongan Bapak Fahri Hamzah kembali ke bandara dan langsung take off ke Jakarta," jelas Ibrahim.

Menurut Ibrahim, setelah kejadian itu kondisi kota Manado seluruhnya telah kondusif dan terkendali.

Situasi di bandara juga telah berangsur normal meski sebelumnya ada beberapa jadwal penerbangan pesawat yang terlambat akibat dampak unjuk rasa. Pecahan kaca dan kerusakan akibat unjuk rasa juga sudah dibersihkan dan diperbaiki. Dan pengamanan area bandara juga sudah diserahkan dari pihak TNI AU ke pengamanan bandara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas