Antisipasi IT DPR Hadapi Serangan Ransomware Wannacry
DPR tidak mengaktifkan program Cloud dan File Sharing. Kemudian tidak menyarankan para pegawai dan pejabat DPR mengunduh file di email.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR sudah mengantisipasi serangan siber Ransomware Wannacry.
Kepala Bidang Pusan Data dan Teknologi Informasi Juhartono mengatakan pihaknya telah menginformasikan ancaman serangan tersebut melalui pesan singkat kepada pegawai dan pejabat DPR.
"Tadi mengirim pesan ke pegawai terkait dengan Ransomware," kata Juhartono ketika ditemui diruangannya, Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Juhartono menuturkan ancaman virus itu muncul pekan lalu saat hari libur. Namun, IT DPR sudah melakukan antisipasi perangkat berbasis Microsoft. Adapula, program berbasis Linux yakni Cloud dan File Sharing.
DPR tidak mengaktifkan program Cloud dan File Sharing pada hari ini. Juhartono juga tidak menyarankan pegawai dan pejabat DPR mengunduh file di email.
"Hari ini saya amati apakah ada masalah atau tidak. Besok Insya Allah normal. Hari ini untuk meng-upgrade dan mengamati aplikasi sistem File Sharing dan Cloud," kata Juhartono.
Juhartono mengungkapkan alasan tim IT mengawasi aplikasi program berbasis Linux.
Pasalnya, dalam program tersebut terdapat file Microsoft seperti word, excel dan power point. Jika kondisi aman, maka Tim IT kembali membuka program tersebut pada Selasa (16/5/2017).
Juhartono juga mengatakan pihaknya tidak mematikan jaringan internet pada hari ini. Alasannya, DPR memiliki tugas pelayanan umum sehingga banyak email keluar masuk setiap harinya.
"Email tidak ditutup, tapi kalau mengunduh dari email hati-hati," katanya.(*)