Fahri Hamzah: Darimana Metro TV Mengarang Berita Saya Mau Lantik FPI di Bitung?
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkriti stasiun televisi swasta Metro TV yang diketahui milik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkriti stasiun televisi swasta Metro TV yang diketahui milik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Di twitter-nya, Fahri menulis bahwa Metro TV mengarang berita dirinya akan ke Bitung melantik pengurus FPI.
"Dari mana @Metro_TV bisa mengarang berita saya mau lantik FPI di Bitung? Media begini bikin rakyat resah karena suka bohong," tulis Fahri seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (15/5/2017).
Politisi PKS ini juga menyesalkan pemberitaan Metro TV yang katanya satu rombongan dengan pengurus FPI yang akan dilantik.
"Lah wong saya dari Makassar. Terus yang FPI itu siapa namanya?" tanya Fahri.
Baca: Fahri Hamzah: Saya Sayangkan Satu, Kategori Fitnah, Menuduh Saya Antitoleransi
Dia menilai aneh sikap Metro TV yang mempersoalkan Aksi 411 Damai umat Islam.
"Yang aneh, @Metro_TV Masih menyesalkan #Aksi411 dan seterusnya. Coba bayangkan. Ini jurnalisme apa?" kata dia.
Menurut Fahri, aksi jutaan orang berkali-kali melakilan aksi damai dan tidak ada senjata dan api lalu malah dimaki dan dipersoalkan.
"Sementara itu aksi segelintir orang bersenjata atau yang menolak keputusan pengadilan negara diapresiasi," ujar Fahri.
Dia sekali lagi menyesalkan jurnalisme Metro TV yang dianggap partisan dan misleading.
"Saya datang ke seluruh Indonesia tidak ada masalah. Disambut secara baik, kok ada kelompok berseragam jadi ada masalah?" tanya Fahri.
Lanjut Fahri, menyembunyikan identitas kalian yang berada di belakang semua ini itulah kejahatan @Metro_TV. Berpolitik dengan identitas itulah demokrasi dan kalau tidak kenapa membangun sistem politik berbasis partai?
"Tapi yang jahat adalah menggunakan media seolah netral sambil menyembunyikan identitas di belakang layar. Freedom of the press is not the freedom of the owner of the press," tulis Fahri.
Sementara itu, terkait berita ini Tribunnews.com masih berupaya meminta konfirmasi dari pihak Metro TV.