Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Kementerian PUPR Bangun Jembatan Ngadiluwih di Kediri
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung melakukan groundbreaking pembangunan Jembatan Ngadiluwih di Desa Kambi Bendo.
Editor: Content Writer
![Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Kementerian PUPR Bangun Jembatan Ngadiluwih di Kediri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-pekerjaan-umum-dan-perumahan-rakyat-pupr-basuki-hadimuljono_20170516_171153.jpg)
Proyek groundbreaking Pembangunan Jembatan Ngadiluwih di Desa Kambi Bendo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, berlangsung pada Senin (15/05/2017).
Jembatan Ngadiluwih ini nantinya akan menghubungkan Kecamatan Ngadiluwih di sisi timur dan Kecamatan Mojo di sisi barat Sungai Brantas.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung hadir dalam groundbreaking tersebut.
Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut , Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, Staf Khusus Menteri PUPR Firdaus Ali, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII I Ketut Darmawahana, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Fauzi Idris dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
"Jembatan Ngadiluwih bermanfaat bagi peningkatan akses transportasi jaringan jalan dari Kota Kediri, Kecamatan Ngadiluwih dan perbatasan Kediri-Tulungagung menuju jalan strategis nasional Selingkar Wilis yang akan dibangun. Harapannya, jembatan ini dapat mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di bagian timur dan barat Sungai Brantas," ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki berharap, Konstruksi jembatan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017 dan masa pemeliharaan oleh kontraktor hingga 2019.
Untuk itu, Menteri Basuki sangat berharap penyelesaian pembangunan jembatan ini dapat tepat waktu agar manfaatnya dapat segara dirasakan masyarakat.
Kontraktor tidak bisa bekerja menggunakan langgam normal untuk menyelesaikan tepat waktu, tetapi harus dengan langgam rock and roll, yakni bekerja 7 hari seminggu dengan pembagian 3 shift non-stop hingga selesai.
Pelaksanaannya dilakukan oleh kontraktor lokal PT Dwi Mulyo Lestari dengan total nilai kontrak sebesar Rp 32,7 miliar.
Anggaran tersebut untuk mendanai pembangunan abutment dan jalan pendekat jembatan, sementara untuk rangka jembatannya senilai Rp 20 milyar akan disediakan Kementerian PUPR.
"Kepada penyedia jasa kontraktor dan konsultan pengawas untuk bekerja sesuai desain dan spesifikasi yang direncanakan, sehingga jembatan ini dapat berfungsi dengan baik untuk kebutuhan masyarakat," tegas Menteri Basuki.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo mengungkapkan, pembangunan jembatan ini sangat penting karena dapat menurunkan biaya transportasi untuk menjual hasil perkebunan dan pertanian.
"Saya yakin dapat menurunkan harga produk-produk pertanian di barat Sungai Brantas. Selain itu jembatan ini juga mempermudah akses bagi warga untuk beraktivitas,"ungkap Pramono Anung Wibowo.
Sementara itu Kepala BBPJN VIII I Ketut Darmawahana mengatakan, jembatan ini akan memangkas jarak tempuh sekitar 17 km dimana selama ini warga harus memutar melalui Kota Kediri.