TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk dalam 50 daftar tokoh islam yang berpengaruh di dunia untuk tahun 2017, versi Pusat Studi Strategi Islam di Amman, Jordania.

Jokowi masuk di nomor urut 13 tokoh islam yang paling berpengaruh di dunia.

Tahun sebelumnya, yakni 2014-2016, Presiden Jokowi berada di posisi 11 tokoh paling berpengaruhu di dunia.

Pengamat politik Islam, Zuhairi Misrawi menilai masuknya Presiden Jokowi dalam tokoh islam yang paling berpengaruh di dunia karena mampu menjaga moderasi dan mendorong perdamaian.

"Presiden Jokowi menjadi tokoh muslim berpengaruh di dunia karena dianggap mampu menjaga moderasi dan mendorong perdamaian," ujar Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) ini kepada Tribunnews.com, Senin (22/5/2017).

Ditambah lagi kata alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, peran Indonesia di kancah internasional cukup aktif dalam menginspirasi perdamaian.

Maknanya penghargaan tersebut, Indonesia menjadi contoh bagi dunia karena sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim, tapi mampu menjalankan demokrasi dan moderasi dalam beragama.

Namun menurutnya, Indonesia harus membangun aliansi dengan kekuatan moderat lainnya seperti al-Azhar Mesir dan Iran untuk menggemakan Islam Rahmatan lil 'Alamin.

Yang menarik juga, imbuhnya, tokoh NU dan Muhammadiyah juga menjadi tokoh penting. Itu artinya pilar Islam di Indonesia adalah NU dan Muhammadiyah.

"Jika ingin menjaga moderasi Islam di Indonesia, sebaiknya menjaga dan mengembangan moderasi Islam ala NU dan Muhammadiyah," katanya.

Pusat Studi Strategi Islam di Amman, Jordania, memasukan nama Presiden Jokowi dalam 50 tokoh muslim yang paling berpengaruh di dunia untuk tahun 2017.

Presiden Jokowi duduk di urutan ke-13 tokoh muslim yang paling berpengaruh di dunia.

Dalam keterangan yang ditulis tentang Presiden Jokowi, lembaga ini menyebut dia sebagai seorang politisi sukses dan bersih.

Dijelaskan Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2014.