Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Luhut Pandjaitan: Pak Jokowi Pintar Ngemong yang Lebih Tua

uhut Binsar Pandjaitan menegaskan, hubungan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hingga saat ini masih terbina dengan baik.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Luhut Pandjaitan: Pak Jokowi  Pintar Ngemong yang Lebih Tua
TRIBUNNEWS/APFIA
Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Saat memberi paparan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/5/2017), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hingga saat ini masih terbina dengan baik.

"Hubungan Pak Jokowi dengan Pak JK baik-baik saja," ujar Luhut.

Dia juga mengaku telah lama mengenal sosok Jokowi, yaitu sekitar 10 tahun. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki pembawaan yang mudah merangkul orang. "Pak Jokowi sebagai orang Jawa pintar. Pintar ngemong yang lebih tua," ucapnya.

Pernyataan Luhut ini terkait dinamika politik yang menimbulkan anggapan Presiden dan Wakil Presiden mendukung calon yang berbeda dalam Pilkada DKI Jakarta.

Kalla disebut ikut mendorong agar Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI.

Luhut dalam acara itu kemudian menyampaikan poin elektabilitas Jokowi yang dinilai tinggi, yaitu sekitar 40 persen. Sementara itu, dua Presiden pendahulunya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati hanya sekitar 30 persen.

Menurutnya, hal itu tak terlepas dari dukungan partai politik pendukung pemerintah, salah satunya adalah Golkar. "Golkar punya peran sentral," Luhut meyakinkan.

Berita Rekomendasi

Selain berbicara soal hubungan Jokowi dan JK, Luhut juga sempat menyinggung soal masuknya investasi dari Tiongkok ke Indonesia. Luhut menjamin paham komunis tidak akan masuk ke Indonesia meski banyak investasi masuk dari Tiongkok ke Indonesia.

Tim kajian yang dibentuk olehnya, sudah menyatakan bahwa investasi yang masuk dari Tiongkok tidak serta merta membawa ideologi tersebut ke dalam negeri.  "Kalau ada PKI, saya sikat. Enggak urusan. Kemarin saja kita 'gebuk' kok. Pokoknya siapapun yang mau pecah belah bangsa, kita habisi," tegas Luhut.  (rio/kompas.com/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas