Kemlu Koordinasi dengan Filipina Terkait 17 WNI di Marawi
setidaknya masih terdapat 17 WNI yang berada di lokasi penyerangan tersebut.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascaserangan antara militer Filipina dan kelompok radikal di Marawi, Filipina Selatan, pemerintah Indonesia dan otoritas setempat terus berkoordinasi.
Pasalnya, di tempat kejadian, setidaknya masih terdapat 17 WNI yang berada di lokasi penyerangan tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir menyampaikan hingga saat ini 16 WNI berasal dari kelompok tabligh dari Indonesia yang melakukan kunjungan keagamaan di wilayah tersebut.
Sementara satu WNI lainnya, sudah menetap di sana dengan keluarga.
"Ada 17 WNI di sana dan satu ini memang sudah menetap, 16 lainnya dari tabligh kunjungan ke sana," kata dia di Kantor Kemlu, Jakarta, Jumat (26/5/2017)
Saat ini, lanjut dia, 16 WNI yang merupakan kelompok tabligh dari Indonesia sudah berada di kepolisian setempat untuk dimintai keterangan.
"Sekarang, mereka sudah di otoritas Filipina dan kami terus koordinasi dengan mereka untuk melakukan evakuasi," ujar Armanatha.