Beredar di Whatsapp Nama-nama WNI yang Ikut Bertempur di Filipina, Fakta atau Hoax?
Suasana di Marawi Filipina memanas. Pihak militer harus berjibaku membebaskan daerah tersebut dari milisi Pro-ISIS.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana di Marawi Filipina memanas. Pihak militer harus berjibaku membebaskan daerah tersebut dari milisi Pro-ISIS.
Jaksa Agung Jose Calida di kota Davao mengatakan para kombatan yang menguasai kota bukan saja berasal dari Filipina, tapi juga dari negara-negara sekitar.
"Terdapat warga Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta orang asing lainnya yang bergabung dengan kelompok Maute yang menyerang kota Marawi," katanya.
Terkait hal tersebut, beredar pesan berantai di Whatsapp yang mengungkap identitas 11 WNI yang bertempur di Marawi.
Tribunnews mencoba mengkonfirmasikan kebenaran kabar tersebut kepada Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI (PWNI-BHI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal. Ini jawabannya.
"Tidak benar. Nama-nama itu sebagian besar adalah nama anggota Jamaah Tabligh yang khuruj (dakwah keliling) di Marawi. Keberadaan mereka di sana dari awal diketahui aparat keamanan setempat karena pengurus masjid Abu Bakar As-Siddiq memberitahukannya secara tertulis kepada pihak kepolisian. Jamaah tabligh ini adalah kelompok dakwah yang tidak ada kaitannya dengan IS (Islamic State)," katanya.
Berikut isi pesan berantai yang diterima Tribunnews terkait WNI yang ikut bertempur di Filipina.
Melaporkan pada tanggal 26 Mei 2017 pukul 09.30 Wita, telah diperoleh informasi tentang adanya informasi 11 orang WNI yang diduga terlibat dalam insiden Marawi City Filipina.
Adapun daftar nama ke 11 WNI tersebut (Kami inisialkan--Red) yaitu:
1. D (Bandung).
2. H (Bandung).
3. S (Bandung).
4. H (Karawang).
5. A (Bandung).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.