Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Flakka Bikin Pengguna Bak Zombie yang Merasa Super-Kuat

Seperti di video-video yang dapat ditemukan di Youtube, salah satunya adalah ada seorang pria yang berlari dengan kecang dan kemudian menabrakkan diri

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Flakka Bikin Pengguna Bak Zombie yang Merasa Super-Kuat
youtube.com
Efek Flakka yang mampu mengubah si pengguna menjadi seperti Zombie. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Flakka merupakan jenis narkoba yang tengah beredar di Amerika dan membuat penggunanya menjadi seperti zombie serta memiliki efek yang tahan lama di otak.

"Dia (Flakka) lebih cepat merusak otak, efek samping lebih bertahan lama dari pada sabu atau kokain," kata dr Iman Firmansyah SpKJ, Kepala Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dilansir wartakotalive.com, Minggu (28/5/2017).

Baca: Punya Efek Super Ekstrim, Flakka 100 Kali Lebih Kuat dari Heroin

Ia menambahkan selain memberikan dampak kerusakan otak yang lebih parah, Flakka memicu adrenalin ekstrim bagi penggunanya sehingga membuatnya merasa seperti zombie ataupun memiliki kekuatan super.

Seperti di video-video yang dapat ditemukan di Youtube, salah satunya adalah ada seorang pria yang berlari dengan kecang dan kemudian menabrakkan diri ke arah kaca belakang sebuah mobil.

Pria tersebut bukannya tergeletak karena kesakitan tapi malah berdiri kembali dengan tubuhnya yang dipenuhi oleh pecahan kaca dan mulai berlari kembali mengejar mobil yang sedang berjalan.

Ada pula pria yang menabrakan diri ke arah mobil berjalan dan menyebabkan kerusakan dibagian kaca depan mobil tersebut tapi tetap dapat berdiri kembali seperti tidak menghantam benda apapun.

Berita Rekomendasi

"Dia bisa merubah mood, memicu adrenalin sangat tinggi sehingga menimbulkan kekerasan, efek dopamin rasa senang, di mood dia menganggu, merusak, merasa hebat dan kuat," jelasnya.

Hal penting lainnya yang harus diwaspadai, flakka berpotensi menyebabkan efek samping lain yang tak kalah serius adalah kenaikan suhu tubuh yang sangat tinggi.

"Efek lain flakka bisa menyebabkan hipertermia atau yang lebih dikenal dengan suhu sangat tinggi sehingga bisa merusak organ-organ lain seperti ginjal, jantung, otot, dan lainnya," ungkapnya.

Kepala Bagian Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko memaparkan keberadaan Flakka hingga saat ini belum ditemukan beredar di tanah air.

"Data di BNN belum pernah mengungkap kasus tersebut, juga belum pernah ada yangg mendatangi lembaga rehabilitasi karena kecanduan Flakka," jawabnya saat dihubungi melalu pesan singkat.


Ia menjelaskan bahwa Flakka telah berjangkit di US dan Eropa beberapa tahun yang lalu.

Untuk mengantisipasi bahaya yang akan ditimbulkan, BNN dan Kemenkes RI telah mengkaji narkotika sintetis jenis baru tersebut tahun lalu.

"Saat ini Flakka telah diatur dengan Permenkes no 2 tahun 2017 dengan nama kimia alfa PVP," ungkapnya.

Menurutnya perkembangan kandungan zat aktif yang mengancam dan harus diwaspadai adalah fentanyl derifat, di mana memiliki potensi 10.000 kali lebih kuat dari pada morfin atau 100 kali lebih kuat dari pada heroin.

"Zat ini telah dikaji pada Tanggal 15-16 Mei 2017 dan telah diajukan ke Kemenkes RI untuk dimasukkan sebagai Golongan I dalam Lampiran UU Narkotika (UU 35/2009)," tutupnya.

Alija Berlian Fani/Warta Kota

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas