Terduga Teroris Dari Keluarga Baik, Tapi Kurang Gaul
Apalagi setelah mengetahui bahwa kedatangan tim Densus 88 dan tim Rajawali dari Polrestro Jakarta Timur itu untuk menggerebek rumah terduga teroris.
Editor: Hendra Gunawan
Keluarga baik-baik
Menurut keterangan seorang tetangga di Jalan Bambu Kuning Utara, Siti (48), terduga teroris AS selama ini dikenal sebagai orang yang pendiam, emosional, misterius, serta jarang bersosialisasi dengan warga Bambu Kuning Utara.
Padahal ia merupakan warga asli daerah itu.
"Dia tinggal sama anak istrinya. Tapi tetap aja jarang main kalau udah sampe rumah. Pokoknya kalau keluar mereka aneh, misalnya pakaiannya hitam semua. Istrinya pakai cadar terus," katanya, Selasa (30/5/2017).
Siti mengaku, selama berada di lingkungan rumah, A kadang bertindak emosi yang meledak-ledak. Salah satunya jika ada warga yang menyalakan motor dengan knalpot bising.
Selain itu juga marah-marah jika ada anak muda yang kelihatan nongkrong beramai-ramai.
"Salah satu pos keamanan aja dia bongkar tanpa permisi RT/RW. Anak-anak kecil juga nggak boleh berisik, sampai-sampai anak saya aja dibuat nangis," ujar Siti.
Namun menurut tetangga yang lain, Owe (50), keluarga AS adalah keluarga baik- baik. Ia pun sangat menyesalkan jika AS terkait dengan bomber Kampung Melayu.
"Saya kenal deket sama keluarganya, dan ini keluarga baik-baik. Saya gak curiga, kalo dibilang tertutup memang tertutup," katanya.
Dikatakannya, sebenarnya keluarga terduga teroris itu juga sering bertegur sapa dengan tetangga.
"Keluarganya itu sering negur kalau ketemu di jalan, jadi gak percaya aja kalo AS terlibat bom Melayu," ujar Owe.
Barang bukti
Usai penggerebekan dan pengeledahan di rumah AS kemarin, polisi keluar dari rumah dengan membawa sejumlah barang bukti yang disimpan dalam sebuah plastik berwarna putih.
Pantauan Warta Kota, ada juga sebuah kain yang dibawa oleh aparat kepolisian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.