Dr Fiera Lovita Ingin Berlibur dan Merenungkan Peristiwa Persekusi yang Dialaminya
Atas peristiwa yang dialaminya, dr Fiera Lovita menjadikan itu semua sebagai pembelajaran berharga. Dia juga mengucapkan terima kasih
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dokter Fiera Lovita, korban intimidasi ormas FPI dan kelompok lainnya di Solok, Sumatera Barat karena menggunggah pernyataan bernada miring terhadap pimpinan FPI, Rizieq Shihab di akun facebooknya, kini sudah berada di Jakarta.
Setelah sempat bungkam dan tidak memberikan pernyataan ke awak media soal peristiwa Persekusi yang dialaminya, akhirnya di dampingi Koalisi Anti-persekusi, dr Fiera Lovita muncul di YLBHI, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).
Dalam memberikan pernyataan, dr Fiera Lovita didamping oleh Damar Juniarti dari SAFEnet, Asfinawati dari YLBHI, dan Astari Yanuarti dari Mafindo.
Atas peristiwa yang dialaminya, dr Fiera Lovita menjadikan itu semua sebagai pembelajaran berharga. Dia juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantunya selama peristiwa terjadi.
"Saya ucapkan terima kasih dan semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan. Peristiwa yang menimpa saya jadi pengalaman berharga bahwa dalam segara kekurangan dalam situasi yang membuat tidak nyaman maka sebagai Muslim kita harus tabayyun yang artinya berdialog secara baik. Berbeda pendapat harus diselesaikan dengan cara beradab," ucapnya.
Seperti diketahui, Fiera Lovita seorang dokter berusia 40 tahun yang bekerja di RSUD Solok, Sumatera Barat diintimidasi sejumlah anggota ormas FPI setelah mengkritisi pimpinan FPI lewat akun facebooknya pada 19 Mei 2017 lalu.
Berikut statusnya : Kalau tidak salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacara n 7 juta ummat yang siap mendampingimu, jgn run away lg dunj bin"
Kadang fanatisme sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur lg, masih dipuja dan dibela
Masih ada yang berkoar2 klo ulama mesumnya kena fitnah, loh..dianya kaburr, mo di tabayyun polisi beserta barbuk ajah gak berani.
Atas status itu, dr Fiera lovita mengaku itu hanya pernyataan keheranannya setelah melihat berita konferensi pers polisi di media massa tentang kebenaran barang bukti kasus chat mesum Firza Husein yang sudah disita polisi.
"Saya hanya menanggapi berita kaburnya seorang habib yang akan dimintai keterangannya oleh polisi di Jakarta dalam kasus chat mesum dan kasus hukum lain yang menimpa habib tersebut. Saya seperti netizen lainnya yang mengemukakan apa yang ada dalam hati dan pikiran saya tanpa ada maksud dan tujuan apapun," ucap dr Fiera Lovita.
Kicauan dr Fiera Lovita lalu di-screen-capture dan disebarluaskan dengan komentar tidak senonoh yang berujung dengan kedatangan sejumlah anggota ormas ke rumah, rumah sakit tempatnya bekerja dan sekolah kedua anaknya.
Hingga akhirnya, dr Fiera Lovita harus berurusan dengan polisi dan diamankan demi keselamatannya ia dan dua anaknya yang berumur 8 dan 9,5 tahun.
Keberadaan dr Fiera Lovita terus diburu baik di rumah maupun di rumah sakit. Hingga akhirnya terjadi pertemuan antara petinggi ormas FPI dengan Polsek Solok serta jajaran direksi RSUD Kab Solok.
Kala itu, dr Fiera Lovita diminta menyampaikan permintaan maaf, menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi. Mereka meminta dr Fiera Lovita membuat surat pernyataan maaf yang ditulis tangan dan diposting agar menjadi viral.
Ucapan permintaan maaf bukannya meredam, malah makin viral dan ditambahi kata-kata provokatif oleh oknum tertentu. Hingga akhirnya dr Fiera Lovita diancam akan dibunuh, dirajam, dibakar dan lainnya.
Serentetan peristiwa itu diakui dr Fiera Lovita mengakibatkan dirinya tidak aman dan terancam. Terutama menjadi beban psikis dan psikologis pada anak-anaknya.
Atas beragam perimbangan dan demi keselamatan, dr Fiera Lovita memutuskan untuk pindah, keluar dari Solok, Sumatera Barat. Kini dr Fiera Lovita sudah berada di Jakarta.
"Saya berharap peristiwa yang menimpa saya tidak terjadi lagi kepada siapapun. Negara harus hadir melindungi warganya," imbuhnya.
Dr Fiera Lovita menambahkan saat ini pihaknya belum memutuskan dan membuat rencana lain kedepan. Yang pasti, sebagai dokter, ia ingin tetap mengabdi untuk masyarakat.
"Sekarang saya ingin menghabiskan waktu berlibur bersama anak-anak dan merenungkan semua ini," imbuhnya.
Peristiwa intimidasi ini tidak hanya menimpa dr Fiera Lovita tapi juga dialami oleh Indrie Sorayya, perempuan pengusaha berusia 31 tahun di Tangerang, Banten yang juga didatangi puluhan anggota FPI pada 21 Mei yang memprotes tulisannya di facebook yang dinilai melecehkan Rizieq Shihab.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.