Polri: Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf Diganti Bukan Karena Kasus Tewasnya Taruna
Pergantian pucuk pimpinan lembaga pendidikan perwira Polri tersebut semata untuk penyegaran.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri membantah pergantian Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Irjen Anas Yusuf terkait tewasnya taruna Mohammad Adam (20), karena diduga dianiaya sejumlah seniornya, pada 18 Mei 2017.
Pergantian pucuk pimpinan lembaga pendidikan perwira Polri tersebut semata untuk penyegaran.
"Pergantian Gubernur Akpol, itu mutasi biasa. Beliau (Irjen Anas Yusuf) sudah lama di Akpol, hampir 3 tahun," kata Setyo di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/6/2017).
Menurut Setyo, Irjen Anas Yusuf dipindahtugaskan menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pembinaan Pendidikan dan Latihan Lemdiklat Polri, bukan karena menjalani pemeriksaan tim etik Divpropam dan Irwasum atas tewasnya taruna Adam.
"Kalau salah kan harus diperiksa. Dan yang diperiksa kan sudah ada satu Kombes," kata Setyo.
Diberitakan, sebagaimana Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1408/VI/2017, tertanggal 2 Juni 2017, Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf diganti oleh Kapolda Sumatera Utara, Irjen Rycko Amelza Dahniel.
Pergantian pucuk pimpinan Akpol ini berdekatan dengan kejadian tewasnya taruna Akpol Mohammad Adam (20), karena diduga dianiaya sejumlah seniornya, pada 18 Mei 2017 lalu.
Terkait kasus ini, sebelumnya Kepala Korps Pembinaan Taruna dan Siswa (Kakorbintasis) Ditbintarlat Akpol, Kombes Djoko Hari Utomo, ditarik ke Mabes Polri dan tidak diberi jabatan atau nonjob. Ia dinilai bertanggung jawab atas seluruh kejadian yang terjadi menyangkut kegiatan taruna.
Dalam Surat Telegram, Kapolri juga memindahkan mantan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau yang baru 2 bulan menjabat Wakil Kepala Baintelkam Polri menjadi Kapolda Sumut.
Namun, Setyo tak bersedia menjelaskan alasan pemindahtugasan Paulus Warerpau. "Itu ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari Wanjakti Polri (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi), itu sudah dipikirkan," ujar Setyo.
Sebelumnya, Irjen Paulus Waterpau pernah mengakui sempat mendapat ajakan partai politik untuk menjadi bakal calon Gubernur Papua.