Survei SMRC: 91 Persen Publik Setuju Negara Larang ISIS
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei nasional terkait Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Negara Islam Irak dan Syria.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei nasional terkait Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Negara Islam Irak dan Syria (ISIS).
Dalam survei ini 1.500 orang responden dilibatkan.
Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 14 sampai 20 Mei 2017.
Mayoritas masyarakat masih mendukung bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan setuju negara melarang ISIS.
Hal ini diketahui dengan tingkat kesadaran publik mencapai 66,4 persen.
Namun, awareness (kesadaran) itu belum diikuti pengetahuan mengenai cita-cita yang diperjuangkan ISIS.
"Mayoritas warga belum aware bahwa khilafah atau negara Islam adalah cita-cita yang diperjuangkan ISIS. Jumlahnya 53,3 persen yang tidak tahu," kata Saiful saat memaparkan hasil survei di kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2017).
Menurutnya, hampir semua warga menolak cita-cita ISIS.
Bahkan, sebanyak 91,3 persen warga setuju negara melarang ISIS.
Saiful menambahkan, sikap positif pada pemimpin keagamaan tertentu seperti Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab cenderung berhubungan positif dengan dukungan terhadap ISIS.
Dia menjelaskan, rasa nasionalisme merupakan faktor paling penting yang memunculkan sentimen negatif warga terhadap ISIS.
"Bukan sentimen terhadap demokrasi, kondisi sosial, ekonomi, politik, hukum, maupun keamanan," katanya.
Untuk diketahui, survei dilakukan terhadap warga yang berumur 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah.
Responden dipilih dengan cara multiple random sampling.
Margin of error survei yang dilakukan SMRC sebesar 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.