Kwarnas Gerakan Pramuka Gelar Pelatihan Video dengan Ponsel Kali Pertama
Pertama kalinya Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengadakan pelatihan pembuatan video menggunakan telepon genggam.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengadakan pelatihan pembuatan video menggunakan telepon genggam atau gawai di Kantor Kwarnas, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2017) petang.
Hariqo Wibawa Satria, Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka, menjelaskan hampir semua orang pernah merekam sesuatu dengan gawainya, tinggal diperbaiki teknik dan mengeditnya. Kita ingin setelah pelatihan ini setiap peserta mengatakan pada dirinya, aku bisa.
“Pelatihan ini gratis. Harapannya anak-anak muda, khususnya Pramuka juga ikhlas membuat video-video tentang pariwisata, produk lokal, kuliner, dan potensi Indonesia lainnya dengan sukarela. Semakin cinta kita dengan Indonesia, maka semakin bagus konten yang kita buat tentang Indonesia. Video-video karya Pramuka sudah bisa dilihat di akun Instagram @gerakanpramuka dan @reporterpramuka dengan tagar #setiappramukaadalahkantorberita”, jelas Hariqo dalam keterangannya kepada redaksi, Senin (5/6/2017).
Pelatihan ini diikuti 30 peserta sesuai jumlah kuota, dengan tiga pemateri dari Tim Siber Pramuka, yakni Firzi Almadi, Husni Ichsan, Iqbal Rezeki Awal.
Pelatihan dibagi dalam beberapa sesi, pertama, pengenalan aplikasi untuk editing video di gawai. Kemudian sinematografi dan teknik dasar pembuatannya, hal-hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan dalam membuat video sehingga bisa menghasilkan tema yang bagus.
"Ada tujuh kesalahan dalam membuat video dengan menggunakan handphone yang perlu diperhatikan, agar kualitas yang dihasilkan bagus," ujar Iqbal kepada para peserta.
Tujuh kesalahan itu antara lain kamera tidak boleh goyang alias stabil, ruang atau background harus bagus, tidak boleh backlight, kurang pencahayaan, dan hindari kebisingan.
"Kemudian ada juga teknik pengambilan gambar yakni dengan cara closeup, ekstrem closeup, dan low angle," tambah dia.
Sementara Firzi memaparkan perlunya pembuatan tema atau alur cerita sebelum membuat video. Tema diharapkan selalu membuat hal-hal lucu, menarik, dan informatif, sehingga bisa membuat orang lain suka menikmati hasil karya yang dibuat.
Setelah mendapat pemaparan dari pemateri, termasuk dari Husni yang menjelaskan penggunaan aplikasi video di gawai berbasis Android. Peserta diminta untuk praktik pengambilan gambar di luar ruangan dengan membagi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipandu oleh satu orang TSP.
"Hasilnya secara teknik pengambilan gambar bagus sesuai dengan alur cerita dan pesan yang ingin disampaikan. Aktingnya juga dapet lucu, ke depan saya yakin bisa lebih bagus, yang penting dasar-dasarnya mereka sudah tahu," jelas Iqbal.
Ingin tahu keseruan pelatihan ini, silahkan saksikan di videonya di tautan berikut ini: https://www.instagram.com/p/BU60zPUA48K/
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.