Foto WNI Buruan Polisi Filipina Disebar di Daerah Perbatasan
Pembagian dan pemasangan pamflet DPO teroris itu dilakukan di area pelabuhan tikus dan dermaga speedboat reguler penyeberangan
Editor: Hendra Gunawan
![Foto WNI Buruan Polisi Filipina Disebar di Daerah Perbatasan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perasaan-ibunda-yoki-campur-aduk-tak-percaya-anaknya-gabung-militan-di-marawi-filipina_20170602_083235.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN -- Gabungan aparat di Pulau Sebatik kalimantan Utara menyebar pamflet berisi foto WNI yang masuk daftar pencarian orang karena terlibat teroris Maute, Marawi, Filipna.
Pembagian dan pemasangan pamflet DPO teroris itu dilakukan di area pelabuhan tikus dan dermaga speedboat reguler penyeberangan di Pulau Sebatik.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya counter terrorism masuknya kelompok militan Maute Marawi Filipina di wilayah perbatasan Sebatik," katanya Letda Laut (P) Benu Purnomo, Selasa (6/6/2017).
Selain membagikan dan memasang pamflet, juga dilakukan sosialisasi upaya pembinaan bela negara dan sweeping penumpang speedboat reguler oleh aparat gabungan yang terdiri dari Satgas Marinir Ambalat XXI, Pos TNI AL Sungai Nyamuk, Polsek Sebatik Timur dan Kompi 3 Batalion C Pelopor Brimob Polda Kaltim.
![Pasukan TNI melakukan pengawasan di daerah Perbatasan di Nunukan (Kaltara) yang berbatasan dengan Malaysia](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tni-bersiap-di-perbatasan-indonesia-malaysia_20170607_074553.jpg)
Gabungan aparat TNI dan Polri memperketat pengawasan di jalur-jalur rawan di Pulau Sebatik.
Bersenjata lengkap, sejak Kamis (1/6) mereka melakukan tugas mengadang pelarian kelompok ISIS dan kelompok penentang pemerintah dari Marawi, Filipina.
Sejak bertugas di Pulau Sebatik, personel Kompi 3 Batalion C Pelopor Brimob Polda Kaltim maupun TNI yang ditugaskan khusus di Pulau Sebatik juga aktif berpatroli menyisir hutan maupun kawasan pesisir pantai.
Situasi operasi militer yang terjadi di Filipina antara kelompok teroris Maute dengan militer Filipina di Marawi, membuat prajurit TNI meningkatkan pengamanan di daerah perbatasan.
Pasalnya terdapat beberapa kawasan Indonesia berbatasan langsung dengan Filipina, yang dimana membuat tiga Kodam sekaligus siaga terhadap kemungkinan terburuk, pasukan militan kabur ke Indonesia.
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji menjelaskan, tidak hanya Kodam VI/Mlw saja yang siaga, namun juga Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XVI/Pattimura. "Terkait dengan situasi di Filipina, pasukan di perbatasan kita perintahkan untuk mengintensitaskan patroli, termasuk SGI (Satgas Gabungan Intel) yang ada lakukan sweping di jalur-jalur tikus, termasuk Babinsa dari setiap Kodim untuk standby di desa binaanya," ucapnya di sela safari ramadhan di Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Senin (5/6) kemarin.
Menurutnya, saat ini terdapat 700 prajurit TNI dari dua batalyon yang siaga di perbatasan dan diperkuat dengan intel dan juga Babinsa. "Satpur dan Banpur yang ada telah siap, untuk pergerakan menunggu perintah," tegasnya.
Terkait dengan kaburnya militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS ke Indonesia melalui jalur perbatasan, pihaknya mengaku telah melakukan langkah antisipasi kemungkinan hal tersebut terjadi. "Kami antisipasi yang paling buruk, kita sudah siap semua. Namun, sementara belum ada informasi akan menuju ke Indonesia," tuturnya. (cde/noe)