Di Balik Tusuk Konde Bu Tien dan Kewibawaan Pak Harto
Di balik pamor Suharto beredar karena daya supranatural istrinya Fatimah Siti Hartinah atau Bu Tien. Benarkah itu dari tusuk kondenya?
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM - Daya supranatural begitu melekat pada pasangan mendiang Presiden Kedua RI HM Soeharto dan Fatimah Siti Hartinah atau akrab disapa Ibu Tien.
Banyak orang mempercayai Bu Tien sebagai anggota keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta, Solo Jawa Tengah, sumber kewibawaan dan pamor Pak Harto selama ini.
Banyak orang percaya ketika Bu Tien wafat pada 1996, pamor dan kewibawaan Pak Harto selanjutnya surut dan berujung pada lengsernya sebagai presiden pada Mei 1998.
Tentang wibawa dan ‘’kesaktian’’ Bu Tien yang sangat berpengaruh kepada Pak Harto, menurut seorang penerbang helikopter TNI AU yang pernah menjabat sebagai Kasum TNI dan tak mau disebut namanya, kesaktian Bu Tien konon terletak pada tusuk konde rambutnya.
Menurut mantan pilot helikopter yang jabatan terakhirnya adalah jenderal bintang tiga (Marsekal Madya), ketika dirinya masih berpangkat Mayor dan kerap menerbangkan heli Puma VVIP, suatu ketika penumpangnya adalah Bu Tien dan para pengawalnya.
Sebagai pilot heli yang memiliki kemampuan istimewa dan sering mengangkut para penumpang VVIP seperti Presiden dan keluarganya, si sumber berusaha menunjukkan loyalitas yang tinggi.
Sebelum seluruh penumpang VVIP masuk ke kabin heli, pilot dan kopilot heli mendampingi dulu para penumpang serta baru siap menerbangkannya heli setelah penumpang dalam kondisi on board.
Ketika sedang mendampingi Bu Tien yang akan masuk heli itulah, tusuk konde yang dikenakan Bu Tien tersenggol pintu dan jatuh.
Secara spontan dan sekaligus menunjukkan kesigapan sebagai tentara, pilot helikopter berpangkat Mayor itu bermaksud mengambil tusuk konde dan ingin menyerahkannya kepada Bu Tien.
Tapi belum sampai tangan si pilot heli menyentuh tusuk konde, para pengawal BuTien yang lebih sigap terlebih dahulu menampar pilot bersangkutan sambil menghardik.
Pilot heli berpangkat Mayor itu sangat terkejut tapi karena yang bereaksi personel Paspampres, ia hanya diam saja.
Pilot heli itu baru menyadari jika untuk mengambil tusuk konde Bu Tien perlu ‘’ritual’’ tertentu dan tidak boleh dipungut begitu saja.
Pasalnya personel Paspampres yang mengambilnya , terlebih dahulu menyembah tusuk konde itu sambil komat-kamit, kemudian dengan takzim menyerahkannya kepada Ibu Tien.
Berita ini telah dipublikasikan Intisari Online dengan judul: Rahasia Tusuk Konde Bu Tien dan Kewibawaan Pak Harto