TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Qatar telah membentuk satuan penugasan (satgas) untuk membantu para WNI.

Pembentukan satgas dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi antara WNI yang berada di Qatar apabila terjadi hal tak diinginkan.

Saat ini, negara itu sedang bergejolak. Sejumlah negara di kawasan Teluk, seperti Mesir, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar yang dituduh mendukung ekstremisme.

"Satgas memperkuat perlindungan WNI. Kami tidak tahu seberapa jauh WNI membutuhkan perlindungan. Tapi, kami bersiap agar WNI yang membutuhkan bantuan tahu kalau di sini ada yang bisa dihubungi," ujar Jubir Kemenlu, Arrmanatha Nasir di Kemenlu, Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Sejauh ini, pihak KBRI Qatar terus berkomunikasi intens dengan WNI.

Saat ini, ada 29.000 WNI yang tinggal di salah satu negara di daerah Teluk, Timur Tengah. Ini berdasarkan data KBRI per Juni 2017.

Menurut dia, pihak KBRI Qatar menekankan kepada mereka agar tetap menjaga hubungan, sehingga ketika mereka membutuhkan bantuan kapan pun bisa langsung ke KBRI.

"Intinya seperti itu, jadi kami bisa tahu apakah mereka harus pulang apakah harus keluar dari Qatar. Informasi, kami terima dari mereka dan kami menyampaikan informasi yang kami ketahui kepada mereka," ujarnya.