Ini yang Akan Dilakukan Panglima TNI Terkait Teror ISIS di Marawi
Menurut Gatot, Forum Intelijen Bersama itu akan dilanjutkan dengan latihan bersama angkatan bersenjata dan pasukan khusus khusus dari tiga negara.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menaruh perhatian atas perkembangan situasi konflik bersenjata antara militer Filipina dengan kelompok teroris yang disebut berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Marawi, Filipina Selatan.
Pada Senin (19/6/2017) lalu, Indonesia menjalin kerja sama patroli laut bersama Filipina dan Malaysia dalam pertemuan trilateral Menteri Pertahanan di Tarakan, Kalimantan Utara.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, prosedur operasional standar Patroli Laut Bersama Indonesia-Filipina-Malaysia tersebut dapat menciptakan fondasi yang kuat bagi upaya bersama menanggulangi terorisme di kawasan perbatasan ketiga negara.
Selain itu, kata Gatot, angkatan bersenjata dari ketiga negara juga membentuk Forum Intelijen Bersama.
Baca: Panglima TNI Dampingi Menlu RI Hadiri Pertemuan Penanggulangan Terorisme
Forum itu akan dilaksanakan setiap bulan untuk bertukar informasi terkait perkembangan teroris di Marawi.
"Saya sudah berbicara dengan Panglima Filipina dan Malaysia terkait Forum Intelijen Bersama yang akan dilaksanakan setiap bulan, intinya selalu meng-update pertukaran informasi intelijen terkait dengan perkembangan-perkembangan, khususnya perkembangan teroris yang di Marawi," ujar Gatot, dikutip dari keterangan tertulis Mabes TNI, Jumat (23/6/2017).
Menurut Gatot, Forum Intelijen Bersama itu akan dilanjutkan dengan latihan bersama angkatan bersenjata dan pasukan khusus khusus dari tiga negara.
Gatot menegaskan, kerja sama dan perjanjian trilateral penting dilakukan agar pemerintah memiliki perspektif pencegahan terorisme secara cepat.
"Dengan adanya kerja sama trilateral itu akan mempermudah tukar menukar informasi dan lain-lain, karena kecepatan dan ketepatan informasi sangat diperlukan untuk langkah antisipasi sejak dini, termasuk data kemungkinan pelarian yang menyamar sebagai pengungsi yang keluar dari Marawi," kata Gatot.
Selain itu, Gatot menuturkan bahwa sampai saat ini TNI belum berencana terlibat dalam operasi militer untuk menggempur basis ISIS di Marawi.
Baca: Fahri Hamzah Ingatkan TNI Tidak Gegabah Langsung Gempur ISIS di Marawi
Menurut dia, Polri dan TNI sudah memperketat pengawasan di kawasan perbatasan, dari daerah Marawi sampai ke Bitung, Morotai dan Tarakan.
"Tidak ada (ikut pertempuran di darat). Kepolisian Indonesia bersama TNI sudah menebalkan pulau-pulau yang menghubungkan dari daerah Marawi sampai ke Bitung, Morotai dan Tarakan, kemudian juga Patroli Angkatan Laut dan Angkatan Udara bersama-sama juga dengan Kepolisian. Ini yang kita dilakukan," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.