Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tweet Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dipersoalkan Anggota Komisi I DPR, Bobby Adhityo Rizaldi.

BNPT sempat melakukan Tweet dengan pesan, "Mari jadikan Idul Fitri sebagai momentum deradikalisasi diri. Selamat #IdulFitri1438H. Mohon maaf lahir & batin. #DeradikalisasidiIdulFitri."

Namun, pesan Twitter itu kini tidak terlihat lagi di lini masa BNPT.

Bobby Adhityo menilai pesan Twitter tersebut berpotensi menimbulkan polemik berkepanjangan.

"Orang awam yang membaca tweet tersebut, bisa beranggapan BNPT menstigmatisasi agama, dan megeneralisir dalam artian negatif umat agama tersebut," kata Bobby melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2017).

Bobby meminta admin twitter BNPT memberikan narasi persatuan dan menekankan keikutsertakan publik mencegah terorisme dalam ranah komunikasi publik.

Politikus Golkar itu mengingatkan program deradikalisasi dan kontra radikalisme efektif diwujudkan bila ada partisipasi masyarakat.

"Hal itu efektif baik dalam upaya deteksi dini pencegahan aksi teroris, maupun upaya mengikis habis akar terorisme," kata Bobby.

Bobby juga menuturkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terkait upaya pemberantasan terorisme sangat diperlukan.

Hal itu agar tindakan yang dilakukan aparat dalam upaya pencegahan aksi teroris diyakini bukan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk menyudutkan pihak tertentu.

"BNPT harus menjadi leading sector dengan masyarakat dalan memberantas terorisme, bukan menjadi sumber polemik yang kontra produktif di mata masyarakat," kata Bobby.