Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Densus 88 Harus Lebih Waspada Pantau Jaringan Teroris

Mahyudin meminta pihak kepolisian terutama Densus 88 lebih waspada memantau jaringan teroris.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Densus 88 Harus Lebih Waspada Pantau Jaringan Teroris
Tribun Medan/Joseph Wesly Ginting
Pos jaga tiga yang diserang Awaluddin Pakpahan dan Ardial Ramadan, Minggu (25/6/2017). Saat ini pos tersebut masih dijaga anggota Shabara Polda Sumut, Senin (26/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin meminta pihak kepolisian terutama Densus 88 lebih waspada memantau jaringan teroris.

Hal itu terkait aksi teror di Mapolda Sumatera Utara.

"Saya kira ancaman selalu ada dari dulu, kita tidak boleh lengah bawah ancaman itu tidak ada. Ancaman selalu ada dari dulu," kata Mahyudin di Jakarta, Selasa (27/6/2017).

Mahyudin enggan mengatakan kepolisian kecolongan dalam peristiwa tersebut. Sebab, negara-negara maju juga terjadi aksi terorisme.

"Tidak ada yang hebat yang begini. Kita harus waspada terus Densus 88, lebih mengamati cermat," kata Politikus Golkar itu.

Menurut Mahyudin, masyarakat dapat bekerjasama dengan pihak kepolisian. Pihak RT/RW harus mengetahui warga yang tinggal di daerahnya.

"Kerjasama dari masyarakat mengamati warga yang baru datang di suatu tempat, harus segera di antasipasi. Ini bukan hanya tanggungjawab kepolisian, tapi masyarakat Indonesia," kata Mahyudin.

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui, ‎peristiwa penyerangan ke Polda Sumut terjadi pukul 03.00 WIB pada Minggu (25/6/2017), dengan cara dua pelaku melompati pagar.

Di Polda Sumut ada tiga pintu penjagaan. Pos pintu satu untuk masuk, pos pintu dua untuk VIP dan pos pintu tiga untuk keluar yang ditutup setelah pukul 18.00 WIB.‎

Saat malam hari, yang dibuka hanya pintu pos satu. Kala itu yang berjaga disana ada dua anggota Polri, dimana seharusnya diisi oleh ‎empat anggota Polri.

Tiba-tiba saja, dua teroris langsung menyerang anggota di dalam pos yang tengah istirahat. Teroris itu menikam leher, dada dan tangan ‎Aiptu Martua Sigalingging hingga anggota tersebut meninggal dunia.

Selanjutnya anggota yang lain, Brigadir RB Ginting lalu mencari bantuan ke anggota Brimob. Anggota Brimob lalu mengambil tindakan dengan menembak pelaku, satu tewas dan satu lagi kritis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas