Ada Pergeseran Sasaran Aksi Teror Tahun 2017
Namun pihaknya memuji penanganan Polri terhadap pemberantasan kejahatan terorisme selama ini yang dinilainya cepat.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Kajian Kepolisian (Lemkapi) menyebutkan, sejumlah aksi teror dengan sasaran utama anggota dan markas kepolisian masih akan mewarnai tren kejahatan pada tahun 2017.
"Kami berpandangan, ada pergeseran sasaran pelaku teror," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (29/6/2017).
Edi Hasibuan mengatakan, berdasarkan penelitian di lapangan dari tahun ke tahun dirinya menyimpulkan ada kecenderungan pergeseran dari sasaran obyek vital berupa perkantoran milik asing dan tempat ibadah menjadi obyek markas kepolisian dan anggotanya.
Namun pihaknya memuji penanganan Polri terhadap pemberantasan kejahatan terorisme selama ini yang dinilainya cepat.
Menurutnya, Lemkapi mencatat dalam dua tahun terakhir, ada dua markas polisi yang menjadi sasaran teror yakni Polres Banyumas dan Polres Surakarta serta ada empat anggota Polri yang tewas dan delapan polisi mengalami luka berat, termasuk teror bom di Terminal Kampung Melayu.
Untuk jumlah keseluruhan anggota Polri yang menjadi sasaran teror yakni korban tewas ada 41 orang dan 81 orang mengalami luka berat.
"Untuk itu, kami minta kepada Polri, tingkatkan kewaspadaan dalam melayani masyarakat dan perketat pengamanan dalam menjaga markas polisi. Hanya dengan upaya itu Polri akan lebih siap dan lebih profesional memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," kata Edi.
Sementara Penasihat Lemkapi Faisal Santiago mengatakan, tren kejahatan lain yang juga akan terus meningkat di 2017 adalah kejahatan narkoba.
Dirinya menyebutkan, pintu masuk narkoba ke Indonesia, diperkirakan akan semakin banyak masuk lewat jalur-jalur pelabuhan tikus yang tersebar luas di berbagai pulau terpencil.
"Kami harapkan jalur ini dijaga ketat oleh aparat Polri dan BNN serta tingkatkan operasi dan patroli di lautan untuk menggagalkannya," kata Faisal.