Begini Isi HP Mulyadi Pelaku Penusuk Dua Anggota Brimob di Masjid Falatehan
Beberapa barang bukti telah disita Densus 88 Mabes Polri terkait kasus penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan dengan pelaku Mulyadi.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa barang bukti telah disita Densus 88 Mabes Polri terkait kasus penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan dengan pelaku Mulyadi.
Barang yang disita di antaranya sangkur yang digunakan Mulyadi untuk menusuk anggota Brimob.
Sangkur itu dibeli tiga bulan lalu melalui online shop.
Baca: Mulyadi Menginap Di Kamar Indekos Teman Sekolahnya Di Kalibata Sebelum Tusuk Dua Anggota Brimob
Selain itu, tas milik Mulyadi turut disita dan didisposal Jibom dan Gegana karena berisi rangkaian kabel.
Dari hasil penelusuran IT termasuk dari handpone Mulyadi, diketahui Mulyadi tidak terkait kelompok teror yang ada di Indonesia.
"Namun memang terdapat materi-materi radikal yang diduga diperoleh dari groub messenger radikal," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, Minggu (2/7/2017).
Baca: Pelaku Penyerang Dua Anggota Polisi di Masjid Falateha Beli Sangkur Via Online Tiga Bulan Sebelumnya
Lebih lanjut Rikwanto mengatakan Mulyadi merupakan simpatisan ISIS yang terkooptasi radikal dari materi-materi yang diunggah pada website radikal maupun grup-grup messenger radikal yang diikutinya.
"Diduga Mulyadi merupakan simpatisan ISIS secara unstruktur. Dimana dia diduga tidak bergabung dengan kelompok jaringan teror yang ada di Indonesia," kata Rikwanto.
Rikwanto menambahkan Mulyadi melakukan aksinya secara lone wolf.
Diduga, ia termotivasi dari maraknya materi yang diunggah pada grup telegram radikal soal amaliyah dengan modus penusukan kepada anggota Polri lalu merampas senjata.
Baca: Dua Anggota Brimob Korban Penusukan di Masjid Falatehan Sudah Bisa Duduk dan Bicara
Sebelumnya terjadi aksi penusukan terhadap dua anggota Polri terjadi di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017).
Kejadian bermula saat Briptu Syaiful Bakhtiar dan AKP Dede Suhatmi melaksanakan salat isya berjemaah di masjid yang letaknya tak jauh dari Lapang Bhayangkara tersebut.
Usai salat isya, tiba-tiba seorang pria yang belakangan diketahui bernama Mulyadi menyerang kedua anggota polisi tersebut dengan sebilah sangkur hingga keduanya mengalami luka.
Kemudian, pelaku dikejar hingga akhirnya meregang nyawa setelah polisi menembaknya karena berusaha melawan petugas yang akan menangkapnya.