Analisa Habib Rizieq Meleset soal Penyebab Pembacokan Hermansyah
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan meminta masyarakat tidak menyangkut pautkan penyerangan Hermansyah dengan kasus yang menjerat Rizieq.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhirnya, penyebab penyerangan pakar telematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah terkuak.
Pihak kepolisian telah menangkap empat dari lima pelaku penusukan tersebut.
Mulanya, di media sosial tersiar kabar bahwa penyerangan terhadap Hermansyah diduga berkaitan dengan kasus pornografi yang menjerat Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein.
Sebab, di sebuah stasiun televisi swasta, Hermansyah pernah mengungkapkan bahwa chat WhatsApp berkonten pornografi yang diduga melibatkan Rizieq dan Firza adalah palsu.
Atas dasar itu, beberapa pihak mengait-ngaitkan penyerangan Hermansyah lantaran ada orang yang tidak senang dengan pakar telematika itu karena pernyataannya terkait kasus Rizieq.
Baca: Dua Mobil Pengeroyok Hermansyah Jadi Barang Bukti di Mapolda Metro Jaya
Bahkan, Rizieq melalui rekaman suara yang beredar luas di media sosial ikut angkat bicara.
Pimpinan Front Pembela Islam itu menduga Hermansyah diserang karena membela ulama yang dikriminalisasi.
"Musibah pada beliau dari orang tak dikenal tak bisa dipisahakan dari keterlibatan beliau dari memberikan keterangan beliau sebagai saksi ahli bahwa chat fitnah yang ditujukan kepada saya adalah fitnah dan penuh rekayasa," ujar Rizieq dalam rekaman tersebut.
Rizieq meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelakunya.
Bahkan, dia meminta laskar FPI dan para ulama tidak boleh membiarkan kebiadaban para pelaku yang telah menyerang Hermansyah.
Dia menduga, ada orang yang tidak senang dengan upayanya yang ingin berekonsiliasi dengan pemerintah untuk menghentikan penyidikan kasus pornografi.
"Jangan sampai ini merusak segala komunikasi yang sedang berjalan. Sebab komunikasi yang kita bangun tidak semua suka."
"Ada pihak yang ingin menggagalkan upaya rekonsiliasi yang kita bangun. Saya yakin musibah atas Bapak Hermansyah bagian dari upaya menghancurkan dialog yang kita bangun," kata Rizieq.
Pernyataan Rizieq tersebut langsung direspons oleh pihak kepolisian.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan meminta masyarakat tidak menyangkut pautkan penyerangan Hermansyah dengan kasus yang menjerat Rizieq.
Dia meminta masyarakat bersabar. Pasalnya, pihak kepolisian sangat serius dalam mengungkap kasus ini.
Akhirnya, pada Rabu (12/7/2017) dini hari, polisi menangkap dua dari lima pelaku penyerang Hermansyah. Mereka adalah Edwin Hitipeuw (37) dan Lauren Paliyama (31).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi meyakini kedua pelaku sebagai penyerang Hermansyah berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti yang dimiliki polisi.
Selain itu, penyidik juga telah mendapat rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Dari CCTV dan keterangan saksi polisi membuat sketsa wajah pelaku hingga akhirnya bisa mengidentifikasi identitasnya.
Edwin dan Lauren ditangkap di Jalan Dewi Sartika, Depok, Jawa Barat. Dia ditangkap saat hendak pulang ke rumahnya setelah bersembunyi di Bandung.
Setelah ditangkap, polisi langsung mengintrogasi keduanya. Keduanya mengaku tak kenal dengan Hermansyah sebelumnya.
Edwin dan Lauren juga tak tahu bahwa Hermansyah merupakan pakar telematika.
Berdasarkan kesaksian keduanya, mereka menyerang Hermansyah secara spontan tanpa ada perencanaan sebelumnya.
Argo mengatakan, pengeroyokan terhadap Hermanysah ini murni karena senggolan mobil. Bukan terkait kasus pornografi yang menjerat Rizieq Shihab.
"Ya spontan. Diberhentikan, dia marah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/7/2017).
Argo menambahkan, kedua pelaku bekerja sebagai debt collector. Sebelum peritiwa penyerangan terhadap Hermansyah mereka baru pulang dati tempat hiburan malam.
Kepada polisi, mereka mengaku tengah terpengaruh minuman keras saat mengeroyok Hermansyah. Adapun Hermansyah pada malam itu hendak pulang ke rumahnya di Depok sehabis merayakan ulang tahun istrinya, Irina.
"Jadi informasi yang bersangkutan malam itu habis dari dugem dan minum miras," ujar Argo.
Argo menceritakan, peristiwa itu bermula saat mobil yang dikendarai Edwin menyenggol mobil yang ditumpangi Hermansyah dan istrinya, Irina di dalam Tol Jagorawi.
Tak terima mobilnya disenggol, Hermansyah mengejar mobil Honda City yang dikemudikan Edwin. Setibanya di KM 6 Tol Jagorawi, mereka terlibat percekcokan.
"Jadi melewati KM 6 itu. Jadi dia merasa mobilnya disenggol saja, kemudian dihentikan korban, dia marah spontan ya. Dia turun dan temannya langsung mengejar ya," kata Argo.
Saat Hermansyah terlibat percekcokan dengan Edwin, datang mobil Toyota Yaris yang ditumpangi Laurens bersama rekan-rekannya.
Laurens turun dan langsung menyerang Hermansyah menggunakan sebilah pisau.
Hermansyah tersungkur setelah diserang pisau yang dipegang Laurens. Melihat Hermansyah tersungkur, para pelaku langsung melarikan diri.
Setelah menangkap Edwin dan Lauren polisi bergerak cepat untuk menangkap pelaku lainnya.
Pada Kamis dini hari, polisi menangkap dua penyerang Hermansyah lainnya, Richard Patipelu dan Erick. Sedangkan satu pelaku lainnya, Domingus, masih dalam pengejaran.
Selain menangkap keduanya, polisi juga telah mendapat mobil Yaris yang digunakan Lauren pada Minggu dini hari itu. Sementara pisau dan Mobil Honda City yang digunakan pelaku masih dicari.(Akhdi Martin Pratama)
Berita ini sudah tayang di KOMPAS.com dengan judul: Pengeroyokan Hermansyah di Mata Rizieq dan Polisi