Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rencana Penambahan 20 Persen Anggaran Pertahanan untuk Biaya Operasi Militer dan BBM

Rencana tersebut, kata Supiadin, lebih fokus kepada kegiatan operasi militer dan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk operasional.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
zoom-in Rencana Penambahan 20 Persen Anggaran Pertahanan untuk Biaya Operasi Militer dan BBM
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Supiadin Aries Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra seusai rapat dengan Kementerian Pertahanan mengungkapkan ada rencana penambahan anggaran pertahanan sebesar atau sekira 20 persen.

“Mungkin 20 persen tambahan karena perkembangan dinamika,” ujar Supiadin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Rencana tersebut, kata Supiadin, lebih fokus kepada kegiatan operasi militer dan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk operasional.

Selama ini yang terjadi, ungkap Supiadin, Kementerian Pertahanan lebih banyak berutang mendapatkan anggaran untuk membiayai BBM.

“Tiap tahun Dephan (Kementerian Pertahanan) utang, kenapa? Karena tiap tahun ajukan kebutuhan BBM, misalnya TNI AL Rp 2 triliun, tapi yang didukung pemerintah Rp 1,3 triliun, jadi utang Rp 700 juta. Jalan lagi, utang lagi,” kata Supiadin.

“Maka kami usulkan, kalau tiap tahun nambah terus sementara untuk kepentingan negara, kami usulkan untuk dihapus saja. Dipertimbangkan utang dikurangi atau dihapus,” ucap Supiadin.

Namun, Supiadin mengatakan bahwa rencana penambahan anggaran pertahanan tersebut tidak mencapai Rp 108 triliun.

Berita Rekomendasi

“Tidak sampai Rp 108 triliun. Mungkin 20 persen tambahan karena perkembangan dinamika. Untuk tambahan BBM dan pengembangan operasi hadapi (kelompok ISIS) di Marawi,” ucap Supiadin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas