Densus 88 Buru Donatur Kelompok Bom Panci Buahbatu Bandung
Keempatnya dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar, untuk diperiksa penyidik Densus 88 guna mengetahui donatur teroris
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
![Densus 88 Buru Donatur Kelompok Bom Panci Buahbatu Bandung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penggeledahan-kontrakan-teroris-di-bandung_20170713_141451.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat orang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri pasca-meledaknya bom panci di kamar kontrakan Agus Wiguna di Buahbatu, Bandung, Jawa Barat, Sabtu lalu. Keempatnya merupakan sel baru teroris yang diduga merencanakan serangan bom panci ke tiga titik di Kota Bandung.
Keempatnya dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar, untuk diperiksa penyidik Densus 88 guna mengetahui donatur pergerakan sel teroris tersebut.
"Akan diperiksa intensif untuk juga mengetahui dari mana mereka belajar dan siapa yang memberikan modal atau uang kepada mereka sehingga mereka melakukan rekruitmen, melakukan pengumpulan bahan-bahan peledak dan kemudian membeli bahan-bahan itu ini yang masih terus dilakukan pendalaman," kata Kabag Penum Polri, Kombes Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta.
Menurut Martinus, penangkapan terhadap rekan Agus Wiguna merupakan upaya preventif agar tidak terjadi peledakan.
Keempat orang yang ditangkap pasca-meledaknya bom panci di kamar kontrakan Agus Wiguna (21) di Buahbatu, Kota Bandung, Sabtu 8 Juli 2017 adalah penghuni kontrakan Agus Wiguna ditangkap di sekitar lokasi kejadian; teman satu kontrakan Agus, Kodar (26), penjual bubur kacang ijo, ditangkap Tasikmalaya; dan Ade Rosidi (24) ditangkap di Caringin, Kota Bandung; dan Ade Arif Suryana (24), buruh, ditangkap di Cibiru.
Kodar, Ade Rosidi dan Ade Arif Suryana diduga mengetahui dan turut membantu pembuatan bom panci Agus Wiguna serta mengetahui rencana serangan ke tiga titik di Kota Bandung.
Keempatnya telah menyatakan diri bergabung dengan Jamaah Anaharut Daulah (JAD) dan berbait kepada kelompok ISIS sebagaimana pernyataan dalam kertas yang ditemukan.
"Agus Wiguna ini sendiri pada awalnya adalah orang yang biasa saja. Namun, sejak Mei 2017, dia sudah berubah karena diradikal oleh seorang Kodar, yang merupakan teman satu kontrakan dengan yang bersangkutan sehingga kemudian mengajak untuk melakukan upaya-upaya peledakan di beberapa tempat," kata Martinus.