Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Polisi Ungkap Peredaran Narkoba 1 Ton

Polda Metro Jaya dan Polresta Depok mengungkap penyelundupan 1 Ton narkotika jenis sabu di Dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Cerita Polisi Ungkap Peredaran Narkoba 1 Ton
Istimewa
Polda Metro Jaya mengungkap penyelundupan sabu seberat 1 ton dari Tiongkok melalui Anyer 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok mengungkap penyelundupan 1 Ton narkotika jenis sabu di Dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang, pada Kamis (13/7/2017).

Tim bekerja selama dua bulan menelusuri narkotika jaringan Tiongkok itu.

Tim dipimpin Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nico Afinta dan Kapolresta Depok, Komisaris Besar Herry Heryawan beranggotakan 30 orang.

Tim mengingat aktivitas jaringan itu secara hati-hati dan tidak bisa jauh-jauh dari lokasi karena takut target lolos.

Supaya tidak diketahui petugas, para pelaku, yaitu, Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li, menyembunyikan narkotika di hotel sekitar tempat wisata Anyer. Setidaknya ada tiga hotel yang dijadikan tempat persembunyian, yaitu Hotel Mandalika, Hotel Green Garden, dan Hotel Patrajasa.

Jaringan itu disergap ketika mengangkut barang yang di-drop di Hotel Mandalika. Belakangan diketahui, tempat menginap itu sudah tidak beroperasi sejak 2012. Selain menggunakan hotel, para pelaku juga memanfaatkan dermaga kosong untuk mempermudah transportasi barang.

Berita Rekomendasi

“Selama 1,5 bulan ini, mereka melakukan survei. Ada tiga hotel. Salah satunya Mandalika, Green Garden, lalu di Patrajasa. Kemudian ada pelabuhan kosong di tepi laut yang mereka lihat pelabuhan rakyat,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nico Afinta, Jumat (14/7/2017).

Pengorbanan dilakukan untuk memberikan hadiah di Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang dirayakan pada 26 Juni Pengintaian membuat anggota kepolisian harus siap di segala medan termasuk mengawasi di alam terbuka. Tak hanya itu, tim yang terlibat melewatkan lebaran bersama keluarga.

“Bahkan pada saat survei, anggota kami sangat hati-hati. Mereka bisa berhenti di satu titik tiga sampai empat jam untuk melihat apakah diikuti atau tidak. Mereka hati-hati sekali dan kita harus lebih hati-hati,” kata Nico Afinta.

Sementara itu, Kapolresta Depok, Kombes Herry Heryawan, mengatakan pengungkapan narkoba itu berawa dari informasi yang didapat dari polisi Taiwan mengenai enam Warga Negara Taiwan yang akan membawa sabu dalam jumlah besar.

Setelah menerima informasi itu, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mohammad Iriawan membentuk tim yang dikomandani Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta dan Kapolresta Depok, Kombes Herry Heryawan. Namun, dari hasil pengungkapan itu, kata dia, hanya ada empat orang WN Taiwan.

“Tim ini dibagi-bagi tugasnya. Ada yang bagian survailance hingga penindakan,” kata mantan Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya itu.

Selama menelusuri jaringan itu, kata dia, tak banyak informasi yang didapatkan aparat kepolisian. Tim juga tidak mendapatkan nomor lambung kapal yang akan membawa barang itu. Tim membuntuti orang-orang yang dicurigai membawa barang haram.

Berdasarkan pemantauan aparat kepolisian, mereka setidaknya 10 kali bolak-balik dari Jakarta ke Pantai Anyer, Serang, yang diduga untuk survei lokasi. Selama dua bulan dibuntuti, akhirnya tim menyergap jaringan pada saat akan memberangkatkan barang menggunakan dua unit mobil.

“Mereka disergap saat membawa mobil berisi sabu dari Hotel Mandalika ke luar,” ujarnya.

Setelah kapal tiba, sabu diturunkan di lepas pantai. Dari situ, sabu seberat 1 ton diangkut ke darat menggunakan dua buah perahu kareta bermesin. Sabu dikemas dalam karung-karung yang ditaruh di bawah perahu. Setiba di bibir pantai, sabu dimasukkan ke dua mobil yang diparkir di dekat Hotel Mandalika.

“Kendaraan bergerak, kami sergap. Ada tig WNI yang ditangkap, satu diantaranya ditembak mati (Lin Ming Hui,-red dan satunya melarikan diri,” tambahnya.

Namun, aparat kepolisian belum mengetahui rute perjalanan sabu dari Tiongkok ke Anyer. Disinyalir sabu diangkut menggunakan kapal besar ke tengah laut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas