Cegah Masuknya Pelarian Kelompok ISIS, Penjagaan Perbatasan Indonesia Diperketat
Sementara itu, terkait dengan ancaman di perbatasan, Indonesia dan Filipina menggelar operasi laut di perairan Sulawesi Utara.
Editor: Sapto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut XIV/Sorong (Lantamal XIV/Sorong) memperketat penjagaan pintu masuk ke Indonesia.
Pengetatan penjagaan tersebut bagian dari antisipasi masuknya pelarian kelompok ISIS dan simpatisannya.
Salah satu daerah yang dianggap rawan sebagai pintu masuk ke Indonesia adalah Papua.
Karena itu patroli ke pulau terluar dilakukan lebih intensif dengan armada senjata yang sudah siap tempur.
Kawasan yang dijaga meliputi kawasan Manokwari, Kaimana, Maluku Utara, Morotai, dan Ternate, termasuk juga wilayah Raja Ampat yang berbatasan dengan Filipina.
Perintah pengetatan penjagaan dikeluarkan Panglima TNI sejak pecah konflik di Marawi, Filipina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Danlantamal XIV/Sorong, Brigjen TNI Marinir Amir Faisol di Sorong, Papua Barat.
Sementara itu, terkait dengan ancaman di perbatasan, Indonesia dan Filipina menggelar operasi laut di perairan Sulawesi Utara.
Operasi ini melibatkan dua kapal perang, yakni KRI Kerapu-812 dari Indonesia dan BRP Ramon Alcaraz dari Filipina yang dimulai dari Davao, Filipina, dan berakhir di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Selengkapnya, simak tayangan video di atas. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.