Pembangunan Infrastruktur Papua Rancangan Pemerintah Hampir Separuhnya Selesai
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Papua Barat.
Editor: Content Writer
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Papua Barat yang tertuang dalam dua Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yakni WPS 31 Sorong-Manokwari dan WPS 32 Manokwari-Bintuni.
"Pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan perkotaan dan kawasan maju lainnya, tetapi juga infrastruktur di kawasan yang sedang berkembang dan perbatasan untuk mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Pada tahun ini, Kementerian PUPR telah menganggarkan sekurangnya Rp 2,23 Triliun untuk pembangunan infrastruktur dalam mendukung ketahanan pangan, konektivitas, permukiman dan perumahan di Provinsi Papua Barat.
Beberapa infrastruktur strategis bahkan telah rampung dibangun, sementara lainnya masih dalam tahap penyelesaian.
Guna mendukung ketahanan air dan pangan, Bendung Wariori di Kabupaten Manokwari, yang sudah diselesaikan pembangunannya pada tahun 2016, dilengkapi saluran irigasi primer selanjang 1 Km. Pembangunannya menghabiskan alokasi anggaran Rp 237,5 miliar melalui kontrak pekerjaan tahun jamak sejak 2013 hingga 2016.
Manfaatnya, kini Bendung Wariori bisa mengairi sawah seluas 1.400 hektar dari 3.450 hektar sawah potensial.
Bendung lainnya di Kabupaten Manokwari yang sudah selesai tahun lalu adalah Bendung Oransbari. Bendung tersebut mampu mampu mengairi areal persawahan seluas 3.016 hektar, dimana saat ini sudah berfungsi mengairi 700 Ha untuk 450 petani.
Keberadaan Bendung tersebut mendukung program peningkatan produksi pangan dan meningkatkan penyediaan air baku di wilayah tersebut.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Papua Barat juga telah menyelesaikan revitalisasi sungai Klagison di Kota Sorong dengan total anggaran Rp 19,56 miliar dan pembangunan pengaman Pantai Tanjung Kasuari dan Supraw sebesar Rp 13,22 miliar.
Peningkatan Konektivitas di Papua Barat
Sementara itu, untuk mendukung konektivitas di bidang pembangunan jalan, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat saat ini tengah menyelesaikan Proyek Pembangunan Jalan Trans Papua bagian barat.
Hingga kini pembangunan jalan telah mencapai 1.058,76 km dari total panjang 1.070,62 km dan ditargetkan akan terbuka seluruhnya pada tahun ini.
Pada segmen 1, ruas Sorong-Maybrat-Manokwari (594,81 km) hingga akhir tahun 2016 kondisinya sudah teraspal sepanjang 459,93 km dan sisanya masih dalam kondisi perkerasan tanah sepanjang 134,88 km. Di ruas itu juga dibangun sebanyak 144 jembatan dengan total panjang 4.969,70 meter.
Hingga 2016, sudah terbangun 135 jembatan dan dilanjutkan pada 2017 pembangunan 5 jembatan dengan total panjang 115 meter, sisanya dilanjutkan pada 2018.