Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Wow, Pengantar Satu Ton yang Diselundupkan ke Indonesia Dapat Upah Rp 400 Juta Per Orang

Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu berhasil diamankan. Sementara, Hsu Yung Li ditangkap saat akan naik bus pariwisata untuk melarikan diri.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Wow, Pengantar Satu Ton yang Diselundupkan ke Indonesia Dapat Upah Rp 400 Juta Per Orang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah), Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari (kanan), dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi (kiri) menunjukkan barang bukti saat rilis kasus penyelundupan satu ton narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/7/2017). Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok bekerja sama dengan Kepolisian Taiwan berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat satu ton asal Taiwan dan menangkap tujuh pelaku, satu diantaranya tewas dan seorang pelaku lagi dalam pengejaran. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima pembawa satu ton sabumenggunakan kapal pesiar Wanderlust mengaku akan diberi upah mencapai Rp 400 juta per orang.

Uang tersebut diberikan sebagai upah untuk mengantarkan sebanyak satu ton sabu dari Guangzhou, China ke Anyer, Serang, Banten.

Namun, pihak kepolisian masih menyelidiki darimana sabu dan uang yang diberikan dan dijanjikan oleh bandar besar tersebut.

Kasubdit 3 Direktorat Reskrim Narkoba Polda Metro Jaya, Bambang Yudhantara, mengatakan bahwa pihaknya masih telus menelusuri kasus tersebut. Salah satunya mencari bandar besar yang mengirimkan satu ton sabu itu.

"Keterangan dari lima pelaku yang membawa sabumenggunakan kapal, mereka masing-masing akan diberi upahsebesar Rp 400 juta per orang. Tapi mereka belum menerima uangnya karena pengiriman sabu itu terungkap polisi," kata Yudhantara, ketika dihubungi Warta Kota, Kamis (20/7/2017).

Meski demikian, para pelaku telah menerima uang untuk biaya pengiriman sabu menggunakan kapal tersebut. Yaitu sebesar Rp 500 juta untuk biaya bahan bakar, makan, dan lain-lainnya.

Kelima pelaku tersebut adalah Tsai Chih Hung, Sun Chih Feng, Kuo Chun Yuan, Sun Kuo Tai, dan Juang Jin Sheng. Mereka seluruhnya warga negara Taiwan.

Berita Rekomendasi

"Mereka merupakan orang-orang yang direkrut oleh bandar besar. Dipilih karena memiliki kemampuan mengemudikan kapal dan navigasi laut. Tapi kami masih terus mendalami keterlibatan mereka. Termasuk siapa pemilik kapal tersebut," kata Yudhantara.

Tak hanya lima pelaku yang menggunakan kapal mendapatkan iming-iming upah yang cukup besar.

Empat pelaku lainnya yang bertugas menunggu di Anyer juga mendapatkan upah.

"Untuk empat pelaku yang menunggu di Anyer, juga diberi upahsebesar Rp 200 juta per orang. Uang tersebut sudah termasuk untuk biaya kebutuhan selama di Anyer dan Jakarta. Uangnya juga sudah mereka terima," katanya.

Empat pelaku itu juga berkewarganegaraan Taiwan. Lin Ming Hui yang berperan sebagai bos atau pengendali tewas ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

Lalu, Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu berhasil diamankan. Sementara, Hsu Yung Li ditangkap saat akan naik bus pariwisata untuk melarikan diri.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nico Afinta, mengatakan bahwa pihaknya telah bergerak sejak 4 Juni setealh mendapat informasi dari Kepolisian Taiwan terkait informasi adanya kelompok Taiwan yang akan masuk mengedarkan narkoba di Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas