Wow, Pengantar Satu Ton yang Diselundupkan ke Indonesia Dapat Upah Rp 400 Juta Per Orang
Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu berhasil diamankan. Sementara, Hsu Yung Li ditangkap saat akan naik bus pariwisata untuk melarikan diri.
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima pembawa satu ton sabumenggunakan kapal pesiar Wanderlust mengaku akan diberi upah mencapai Rp 400 juta per orang.
Uang tersebut diberikan sebagai upah untuk mengantarkan sebanyak satu ton sabu dari Guangzhou, China ke Anyer, Serang, Banten.
Namun, pihak kepolisian masih menyelidiki darimana sabu dan uang yang diberikan dan dijanjikan oleh bandar besar tersebut.
Kasubdit 3 Direktorat Reskrim Narkoba Polda Metro Jaya, Bambang Yudhantara, mengatakan bahwa pihaknya masih telus menelusuri kasus tersebut. Salah satunya mencari bandar besar yang mengirimkan satu ton sabu itu.
"Keterangan dari lima pelaku yang membawa sabumenggunakan kapal, mereka masing-masing akan diberi upahsebesar Rp 400 juta per orang. Tapi mereka belum menerima uangnya karena pengiriman sabu itu terungkap polisi," kata Yudhantara, ketika dihubungi Warta Kota, Kamis (20/7/2017).
Meski demikian, para pelaku telah menerima uang untuk biaya pengiriman sabu menggunakan kapal tersebut. Yaitu sebesar Rp 500 juta untuk biaya bahan bakar, makan, dan lain-lainnya.
Kelima pelaku tersebut adalah Tsai Chih Hung, Sun Chih Feng, Kuo Chun Yuan, Sun Kuo Tai, dan Juang Jin Sheng. Mereka seluruhnya warga negara Taiwan.
"Mereka merupakan orang-orang yang direkrut oleh bandar besar. Dipilih karena memiliki kemampuan mengemudikan kapal dan navigasi laut. Tapi kami masih terus mendalami keterlibatan mereka. Termasuk siapa pemilik kapal tersebut," kata Yudhantara.
Tak hanya lima pelaku yang menggunakan kapal mendapatkan iming-iming upah yang cukup besar.
Empat pelaku lainnya yang bertugas menunggu di Anyer juga mendapatkan upah.
"Untuk empat pelaku yang menunggu di Anyer, juga diberi upahsebesar Rp 200 juta per orang. Uang tersebut sudah termasuk untuk biaya kebutuhan selama di Anyer dan Jakarta. Uangnya juga sudah mereka terima," katanya.
Empat pelaku itu juga berkewarganegaraan Taiwan. Lin Ming Hui yang berperan sebagai bos atau pengendali tewas ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Lalu, Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu berhasil diamankan. Sementara, Hsu Yung Li ditangkap saat akan naik bus pariwisata untuk melarikan diri.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nico Afinta, mengatakan bahwa pihaknya telah bergerak sejak 4 Juni setealh mendapat informasi dari Kepolisian Taiwan terkait informasi adanya kelompok Taiwan yang akan masuk mengedarkan narkoba di Jakarta.