Seorang Pengacara Nyaris Pingsan di Depan Menteri Hukum dan HAM Gara-gara Ini
Sugeng Teguh Santosa didapuk untuk membacakan pernyataan sikap untuk mewakili teman-temannya yang tergabung dalam FAPP.
Editor: Hasanudin Aco
Semua mata sudah memandang, pak menteri pastinya juga sudah melihat. Saya menadahkan tangan posisi meminta " mana suratnya" tak ada yg datang bawa surat.
Kordinator FAPP sejawat Agustinus Andi memberi isyarat langsung ngomong aja; wow dahsyat, tubuh melayang dlm sepersekian detik, berfikir balik ketempat duduk atau terus dipodium membuat pernyataan sikap? semua berlangsung dan harus dipikir dlm hitungan detik.
corong pengeras suara sudah didepan mulut, badan sudah dipodium. balik kanan ketempat duduk krn tdk tahu apa yg harus diucap, atau melanjutkan bicara membuat pernyataan sikap FAPP. semua harus difikir dlm hitungan sepersekian detik
paling mudah dlm detik itu adalah balik badan kembali ketempat duduk dengan konsekwensi mempermalukan FAPP dan juga diri sendiri.
ATAU bicara membuat pernyatan sikap yg harus dikarang sendiri dlm kepala dgn cepat sambil diucapkan. Tdk boleh terbata bata, jeda terlalu lama dan harus berbobot isinya.
S T O O P ( mau buat catatan dulu? Itu juga tdk elok, malu maluin krn artinya tdk siap)
saya pilih bicara; itu juga harus dlm hitungan detik maka meluncurlah 4 pernyataan sikap FAPP atas PERPPU 2 tahun 2017.
Kordinasi antara otak, dan mulut untuk mengeluarkan suara; bukan suara keluhan ( atau protes) bukan suara pernyataan tanpa makna ; harus runut, kontentnya tepat. Meluncurlah untaian kata pernyataan dukungan FAPP. Selesai .
Tepuk tangan sejawat2 bergema.Kembali ketempat duduk sebelah sejawat Petrus Selestinus, dia tertawa tawa
Sungguh saya nyaris " pingsan"(emoticon) klo saja jantung lemah dan tdk memiliki penguasaan diri dan situasi (emoticon).
Salam Sang Pembela