Orang Tua Disarankan Lakukan Diet 'Gadget' Agar Anak Terhindar Bahaya Radikalisme Melalui Internet
Ia tidak memungkiri bahwa penggunaan internet kini telah bergeser menjadi media penyalur informasi negatif, seperti paham radikalisme.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi menanggapi bahaya radikalisme yang disebarkan melalui internet dan bisa membahayakan pertumbuhan pola pikir anak.
Ia tidak memungkiri bahwa penggunaan internet kini telah bergeser menjadi media penyalur informasi negatif, seperti paham radikalisme, pornografi dan bullying.
"Ya memang ini semua, apakah itu radikalisme, pornografi, bullying, segala macam, itu sudah memanfaatkan (penggunaan) internet," ujar Seto saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2017).
Oleh karena itu, ia pun mengimbau agar para orang tua yang memiliki anak di bawah umur untuk menerapkan 'diet gadget' kepada anak-anak mereka.
Diet gadget atau membatasi penggunaan gadget yang bisa mengakses internet tersebut diharapkan bisa mengurangi anak terpapar informasi negatif yang bisa secara mudah diperoleh melalui dunia maya tersebut.
"Jadi satu-satunya cara (agar anak tidak terpapar informasi negatif) adalah diet penggunaan gadget (harus dilakukan)," jelas Seto.
Selain itu pria yang akrab disapa Kak Seto itu menambahkan, peran keluarga serta masyarakat juga dinilai sangat diperlukan.
Kepedulian lingkungan sekitar terhadap tetangga satu dengan tetangga lainnya sangat penting agar bisa saling mengingatkan.
"Pemberdayaan keluarga juga perlu, dengan mengontrol (penggunaan internet), juga dengan kontrol dari masyarakat yang lebih luas, yaitu RT RW," kata Seto.
Lebih lanjut, Kak Seto juga meminta pada pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati atau Wali Kota untuk memberikan instruksi pada seluruh Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
Tidak hanya itu, ia juga berharap agar ada pembentukan Satuan Tugas (Satgas) yang khusus fokus terhadap perlindungan anak.
"Jadi ya mungkin ada semacam instruksi dari pemerintah daerah, Bupati, Wali Kota kepada RT RW, Satgas-satgas semacam itu dibentuk," tegas Seto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.