Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

"Kami Mengendus Ada Kelompok Kepentingan yang Mainkan Kasus Novel"

Berbagai spekulasi muncul saat Polri dianggap tak bisa bergerak cepat menuntaskan kasus penyiraman terhadap penyidik Novel.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in
Kompas.com/Laksono Hari Wiwoho
Ilustrasi penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Berbagai spekulasi muncul saat Polri dianggap tak bisa bergerak cepat menuntaskan kasus penyiraman terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Mantan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menyatakan, Polri bukannya tidak mampu mengungkap kasus itu.

Namun, menurut Haris, kemauan Polri untuk mengungkap kasus itu yang dipertanyakan.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Haris Azhar, ada tarik-menarik kepentingan di internal Polri.

"Kami bisa mengendus bahwa ada kelompok kepentingan yang memainkan kasus Novel," ujar Haris di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Haris mengatakan, tarik-menarik itu sudah menjadi hal umum di kepolisian.


Novel pun sudah mengungkap bahwa ada keterlibatan perwira tinggi Polri dalam kejadian itu.

Namun, korps Bhayangkara itu memilih menutupinya demi melindungi citra Polri.

Berita Rekomendasi

"Kalau bilang tidak ada yang terlibat, itu sopan santun membela korpsnya aja," kata Haris.

"Kalau ada tarik menarik kepentingan dan memainkan kasus Novel, saya rasa sejumlah penyidik tahu soal ini. Termasuk Kapolri," ujar dia.

Haris melihat banyak kepentingan di tubuh kepolisian yang memengaruhi proses penyidikan yang menyebabkan politik saling "sandera" di internal.

Dia meyakini sebenarnya Polri mampu mengungkap kasus Novel berbekal barang bukti dan informasi yang cukup banyak dihimpun.

"Namun, kemampuan pengungkapan terhadap kasus Novel justru terhadang oleh kepentingan beberapa kelompok di internal kepolisian," kata Haris.


Haris menduga Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan pimpinan KPK mengetahui masalah tarik menarik tersebut.

Ini termasuk beberapa barang bukti yang seolah menghilang seperti sidik jari di cangkir yang digunakan untuk menyiram Novel.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas