TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Ma'arif meyakinkan bahwa Jihad Konstitusional Aksi 287 yang rencananya digelar pada Jumat, 28 Juli 2017, untuk menuntut pencabutan Perppu Ormas dipastikan akan berlangsung secara damai.

Ia menjelaskan, nantinya para peserta aksi tersebut hanya akan mengemukakan pendapat mereka.

"Aksi besok itu aksi damai untuk mengemukakan pendapat," ujar Slamet dalam konferensi pers yang digelar di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2017).

Penyampaian pendapat secara damai tersebut tentunya, kata Slamet, akan dilakukan oleh para alumni aksi 212.

"Tentu saja kedamaian kita pegang, senantiasa mengungkapkan pendapat yang ada dalam pemikiran alumni 212," jelasnya. 

Dokter Ini Punya Perpaduan Wajah Chelsea Islan dan Asmirandah, Pasiennya Khusus Warga Miskin https://t.co/8sLG4sLowC via @tribunnews

— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017

Lebih lanjut ia pun menyebutkan bahwa para peserta aksi 287 nantinya akan terdiri dari para alumni 212, baik dari tokoh maupun Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang pernah mengikuti aksi 212 yang juga dinamakan sebagai Aksi Bela Islam itu.

"Aksi 287 itu betul-betul acara Alumni 212, maka yang diundang adalah Alumni 212, setiap ormas yang ikut 212, diundang," katanya.

Slamet selanjutnya mengklaim, peserta yang akan mengikuti aksi itu diperkirakan akan mencapai 10 ribu orang alumni 212.

Rencananya aksi akan diawali dengan menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal kemudian bergerak menuju gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara.

"Perkiraan massa kita 5-10 ribu, seluruh alumni kita undang untuk ikut salat Jumat, lalu (berjalan menuju) ke MK," tegasnya.