Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembangunan Jalan Pansela akan Tandingi Kesohoran Jalur Pantura

Tak hanya menambah panjang jalan tol baru, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan jalan lintas pantai selatan (Pansela).

Editor: Content Writer
dok. Kementerian PUPR
Penampakan Jalur Pantai Selatan (Pansela).
dok. Kementerian PUPR
Penampakan Jalur Pantai Selatan (Pansela).
dok. Kementerian PUPR
Penampakan Jalur Pantai Selatan (Pansela).
dok. Kementerian PUPR
Pembangunan Jalur Pantai Selatan (Pansela).
dok. Kementerian PUPR
Penampakan Jalur Pantai Selatan (Pansela).

Selain terus menambah panjang jalan tol baru, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan jalan lintas pantai selatan (Pansela) Jawa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Selatan Jawa.

"Pembangunan Jalan Pansela ini merupakan salah satu prioritas dalam peningkatan konektivitas antar wilayah. Panjang jalan yang dimulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur mencapai 1.604 km," kata Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Kementerian PUPR, saat ini sendiri, terkait pembiayaan pembangunan jalan, tengah melelang pembangunan sebagian ruas jalan Pansela Jawa sepanjang 90 km dari Jawa Tengah ke Yogyakarta.

"Proyek ini didanai oleh pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB) senilai US$250 juta atau Rp 3,2 triliun," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto.

Dibangunnya Jalan Pansela ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dengan kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) yang lebih maju, mengikuti perencanaan dan pemrograman dalam Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 12 Yogyakarta – Prigi – Blitar – Malang dalam mendukung kawasan-kawasan produktif, khususnya pariwisata, perkebunan dan industri maritim.

Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur terpadu juga dilakukan dikawasan produktif Pansela, seperti kawasan pemerintah, pertanian, dan maritim.

"Jalan Pansela Jawa Timur progres fisiknya telah mencapai 70 persen (456 km) dari total panjang 676 km," ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Ketut Dharmawaha.

Berita Rekomendasi

Saat ini, Kementerian PUPR juga tengah melakukan perbaikan desain geometri karena kontur yang dilalui berliku dan curam.

Penyelesaian sisa pembangunan jalan Pansela sepanjang 220 km dan jembatan sepanjang 8.300 meter yang tersebar di Jawa Timur ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 6 triliun.

"Biaya pembangunan jalan Pansela Jatim cenderung bertambah, dulu membutuhkan biaya sebesar RP 7 triliun, dihitung sekarang dibutuhkan hampir Rp 15 triliun. Yang sudah terbangun 456 km, sisanya 220 km lagi akan kita selesaikan secara bertahap," ujar Ketut.

Ketutu menambahkan, pembangunan jalan Pansela di Jawa Timur tak hanya didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tapi juga dana dari IDB. Ia juga mengaku, pihaknya tengah menunggu kucuran dana IDB senilai Rp 2 triliun.

"Untuk tahap pertama sudah cair Rp 200 miliar, saat ini kami tengah tunggu fase kedua Rp 2 triliun. Kalau dananya tersedia, penyelesaian pembangunan akan cepat," tandas Ketut.

Jalan Pantai Selatan di Provinsi Jawa Timur tersebut menghubungkan delapan kabupaten mulai dari Pacitan (87 km), Trenggalek ( 75,7 km), Tulungagung ( 55,1 km), Blitar (64,2 km), Malang (137 km), Lumajang (64,5 km), Jember (83,5 km), dan hingga Banyuwangi (106 km).

Disamping terus mengejar penyelesaian jalur Pansela, Kementerian PUPR juga terus berupaya meningkatkan kapasitas jalan di jalur Lintas Selatan terutama di beberapa titik yang sering terjadi kemacetan, apalagi di Underpass Nagreg.

Oleh sebab itu, perlu dicarikan solusi yang tepat guna memecah kemacetan dengan membuat jalan alternatif baru pada saat puncak mudik Lebaran dan liburan akhir tahun.

Jalan alternatif yang akan ditingkatkan adalah Cirebon-Kuningan-Ciamis termasuk Ciawi-Cikijing sepanjang 95,7 km dengan perkiraan nilai Rp 62,27 miliar dan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede menuju Sumedang dan Bandung sepanjang 17,1 km dengan perkiraan anggaran Rp 395 miliar.

Demi mengatasi kemacetan di jalur Nagreg, Kementerian PUPR juga akan menyiapkan jalur alternatif lain seperti jalur Limbangan-Gentong yang berada di lintas tengah Jawa Barat (Jabar) sepanjang 11 km.

Terutama jalur alternatif di jalur Krukut, Purwokerto, Patakan hingga Temanggung yang akan disiapkan rencananya lebih matang. Rencananya, program pelebaran jalan akan dimulai pelaksanaannya pada tahun 2018 mendatang. (***)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas