Presiden Jokowi Minta Jepang Garap Proyek Infrastruktur Indonesia
Pemerintah Jepang mendukung penyediaan infrastruktur dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Editor: Content Writer
Dalam kunjungan ke Indonesia, Presiden Japan Intenational Cooperation Agency (JICA) Shinichi Kitaoka mengungkapkan, Pemerintah Jepang mendukung penyediaan infrastruktur dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kedatangan Presiden JICA merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral Kementerian PUPR dan JICA, serta Japan Global Exchange Forum for Housing, Building and Urban Development pertengahan Juli 2017 lalu di Tokyo, Jepang.
“Setidaknya ada empat proyek infrastruktur yang akan dikerjakan. Keempat proyek itu adalah Mass Rapid Transport (MRT), jalan akses Pelabuhan Patimban, proyek kereta cepat di jalur utara Pulau Jawa, dan Tol Trans Sumatera. Selain itu, JICA juga diminta oleh Presiden Jokowi untuk ikut menggarap beberapa proyek irigasi yakni Irigasi Rentang dan Irigasi Komering. Dengan demikian pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bisa semakin meningkat di luar Pulau Jawa,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai pertemuan dengan Presiden JICA Shinichi Kitaoka, Rabu (26/7/2017).
Basuki mengungkapkan JICA berminat pada proyek jalan akses Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang merupakan Projek Strategis Nasional.
"Pelabuhan ini telah beroperasi sebagian pada Maret 2016, dan diharapkan dapat beroperasi sepenuhnya pada akhir 2017. Untuk itu diperlukan dukungan jalan akses Pelabuhan Patimban sepanjang 8,1 km (4 lajur 2 arah) yang terhubung dengan jalan nasional Pantura dan direncanakan akan dapat tersambung juga dengan jalan Tol Cipali (Cikampek-Palimanan)," ujar Basuki.
Basuki juga menyatakan jalan Tol Trans Sumatera, terutama ruas tol Padang - Pekanbaru sepanjang 240 km cukup layak untuk ditawarkan kepada JICA.
"Dari Pekanbaru menuju Dumai kemudian tersambung ke ASEAN Highway di Malaysia. Tol ini sebagai outlet langsung ke Malaysia setelah keluar dari Dumai. Pembangunan tol tersebut diperkirakan menelan biaya Rp 35 triliun yang diantaranya adalah untuk pembangunan terowongan," ujar Basuki.
Diharapkan pembangunan tol bisa segera berjalan pada tahun 2018 dengan jangka waktu pelaksanaan selama lima tahun.
"Kami belum membahas sistem pembiayaan. Yang pasti JICA ingin jaminan dari Pemerintah RI. Nanti kita akan detilkan bersama," tambahnya.
Selain dihadiri oleh Basuki Hadimuljono dan Shinichi Kitaoka, pertemuan ini juga dihadiri Sekjen PUPR Anita Firmanti, Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanudin, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Murwanto, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan KLN Widiarto, Kepala BPJT Herry TZ, Direktur Hutama Karya I Gusti Ngurah Utama dan Direktur Operasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Hasanudin.
Sementara itu, Presiden JICA Dr Shinichi Kitaoka didampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Director General JICA untuk Asia Pasifik Yasushi Tanaka, Kepala perwakilan Kantor JICA di Indonesia Naoki Ando, Wakil Sekretaris Utama Kantor Presiden JICA Tokyo Ego Azukizawa dan Perwakilan Senior untuk Kantor Perwakilan JICA Indonesia Shingo Tatematsu. (***)