TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa Hukum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kapitra Ampera berharap kabar kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pada 17 Agustus 2017 mendatang, benar adanya alias bukan hoax.

"Maunya kita begitu," ujar Kapitra saat dihubungi, Rabu (2/8/2017).

Ketika ditanya terkait persiapan dalam menyambut kedatangan pria yang akrab disapa Habib Rizieq itu, ia mengaku tidak memiliki persiapan apapun.

"Nggak ada persiapan apa-apa," jelasnya.

Kendati demikian, ia menambahkan pihaknya sangat berharap agar Rizieq kembali ke tanah air pada 15 atau 16 Agustus.

"Maunya kita, Habib Rizieq kembali tanggal 15 atau 16 (Agustus) sudah sampai (tanah air) lah. Itu maunya kita," tegasnya.

Baca: Tiba di Jakarta, Habib Rizieq Dijadwalkan Ikut Pawai 17 Agustus yang Dipelopori FPI

Hal tersebut menurutnya, lantaran ia ingin pria yang kini masih berada di Arab Saudi itu bisa menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 RI.

Sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) FPI.

"Supaya ada dan bisa menghadiri milad (HUT) Republik Indonesia dan milad FPI sekalian," katanya.

Lebih lanjut, Kapitra kembali menegaskan bahwa dirinya dan para pendukung Habib Rizieq ingin pria tersebut kembali ke tanah air sebelum perayaan HUT RI.

"Jadi kita berharap, Habib rizieq bisa pulang tanggal segitu," paparnya.

Kapitra kemudian menyampaikan, jika Habib Rizieq memutuskan untuk kembali ke tanah air, maka kepulangannya tentunya akan dijemput oleh sejumlah pendukungnya.