Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, menyindir Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) mengumumkan 17 nama pengurus partai itu yang mendukung Gerakan Golkar bersih.

Idrus mengaku tidak tahu apa indikator GMPG dalam menilai seseorang bersih atau tidak.

"Saya enggak tahu ya yang tergolong bersih itu berapa kali mandi sehari, apa dua kali atau tiga kali," ujar Idrus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Menurutnya, parameter bersih atau tidaknya kader Partai Golkar yang diberikan GMPG tidak jelas.

"Sehingga tidak perlu kita respons secara serius," kata Idrus.

Lebih lanjut Idrus mangatakan bahwa semua kader partai berlambang pohon beringin ini bebas berpendapat dan memiliki pandangan sebelum ada keputusan partai mengenai status tersangka Ketua Umumnya, Setya Novanto.

"Terkait dengan kasus ketua umum, itu sudah diambil keputusan di dalam rapat DPP Partai Golkar," katanya.

Idrus menambahkan, rapat pleno DPP Partai Golkar itu sudah berdasarkan rapat konsultasi nasional pada awal tahun 2017.

"Kemudian juga dipertegas lagi dalam Rapimnas beberapa bulan lalu di Kalimantan Timur, jadi saya kira tidak perlu Munaslub, seperti itu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, 17 daftar nama yang mendukung gerakan Golkar Bersih yang dirilis GMPG antara lain Nusron Wahid yang kini menduduki jabatan sebagai Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Selanjutnya, ada Yorris Raweyai, Kahar Muzakir, Lodewijk Freidrich Paulus, Airlangga Hartarto, Ibnu Munzir, Indra Bambang Utoyo, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kemudian Zainudin Amali, Eni M Saragih, Bambang Soesatyo, Andi Sinulingga, Gatot Sudjito, M. Sarmuji, T.B Ace Hasan Syadzily, Ichsan Firdaus dan Ridwan Hisyam

Nama-nama itu disampaikan oleh KetuaGerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnadi saat menggelar jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2017).

"Pertimbangan utama, nama yang kami cantumkan ini mendukung pembaruan dan perbuahan di Partai Golkar," kata Ahmad Doli.

Pertimbangan kedua, lanjut dia, nama-nama itu tidak mendukung secara terbuka upaya konsolidasi yang memberikan dukungan pada Ketua Umum Partai GolkarSetya Novanto.

"Tag line soal Golkar solid gagal fokus karena justru DPP, Dewan pertimbangan, dan Dewan Pakar yang mendukung Setnov (Setya Novanto). Untuk itu nama-nama yang dirilis sesuai dengan tagline Golkar Bersih," katanya.

Pertimbangan ketiga, lanjut Ahmad Doli, dari daftar nama tersebut terus mendorong adanya upaya pergantian pimpinan diPartai Golkar.

"Mereka selama ini melakukam gerakan walaupun tidak terbuka untuk mendorong pergantian kepemimpinan Setya Novanto," kata Doli.