Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua MUI Berharap Polemik Patung Guan Yu Bisa Diselesaikan tanpa Kekerasan

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin berharap polemik patung Kongco Kwan Sing Tee Koen dapat segera diselesaikan

Editor: Sanusi
zoom-in Ketua MUI Berharap Polemik Patung Guan Yu Bisa Diselesaikan tanpa Kekerasan
ANTARA FOTO/AGUK SUDARMOJO
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tuban, Jawa Timur, dengan menggunakan alat berat crane menutup patung Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen dengan kain putih di Kelenteng Kwan Swie Bio, Minggu (6/8/2017). Patung setinggi 30,4 meter itu ditutup dengan kain oleh pengurus kelenteng karena adanya penolakan dari sejumlah elemen masyarakat atas patung itu. (ANTARA FOTO/AGUK SUDARMOJO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin berharap polemik patung Kongco Kwan Sing Tee Koen di Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, dapat segera diselesaikan.

Ia berharap semua pihak terkait, terutama pemerintah daerah, bisa memberikan solusi untuk polemik tersebut.

"Diselesaikan saja dengan cara yang damai, jangan ada kekerasan, pemerintah daerah supaya bisa cari solusi yang tepat, solusi yang damai, jangan ada gerakan-gerakan yang menimbulkan konflik," ujarnya kepada wartawan di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).

Patung Kongco Kwan Sing Tee Koen dibangun setinggi 30 meter di Klenteng Kwan Sing Bio. Kongco Kwan Sing Tee Koen atau yang nama asalinya adalah Guan Yu, merupakan seorang jenderal yang hidup di tanah Tiongkok di awal abad pertama masehi. Selain ia merupakan seorang jendral dan petarung yang tangguh, Guan Yu juga dikenal karena kesetiannya terhadap sang atasan, Liu Bei.

Sejumlah kelompok mempermasalahkan keberadaan patung tersebut, karena menganggapnya sebagai dewa perang, dan telah melecehkan kedaulatan mereka. Alhasil pihak klenteng mengambil keputusan untuk menutupi patung itu dengan kain putih.

Ma'ruf Amin menyebut Indonesia sudah sering menghadapi permasalahan serupa, dan selau bisa menyelesaikannya, dengan solusi yang mengkedepankan semangat kebangsaan. Ia berharap polemik patung di Tuban bisa dituntaskan dengan cara yang serupa.

"Solusi kebangsaan, kesepakatan. Kesepakatan itu kunci untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi," ujarnya.

Berita Rekomendasi

"Kalau tidak sesuai kan dicari solusinya, pemerintah daerah harus bisa cari solusi itu, pemerintah daerah di situ, gunanya pemerintah daerah, harus bisa memecahkan masalah di daerahnya," kata Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban tidak menginginkan patung dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen menjadi polemik yang mengancam integritas bangsa. Karena itu, pengurus bersepakat tidak banyak berkomentar menyikapi polemik tersebut.

"Saya no comment. Kami hanya ingin Indonesia damai," kata Ketua Umum Tempat Ibadah Tri Dharma Klentang Kwan Sing Bio Tuban, Gunawan.

Menurut dia, dibangunnya patung tersebut tidak lain hanya untuk pemujaan. Karena dalam keyakinannya, Kongco Kwan Sing Tee Koen termasuk dari kalangan dewa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas