Stres hingga Sakit Jantung Gara-gara Batal Berangkat Umrah
Puluhan jemaah melaporkan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel ke Polda Metro Jaya.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan jemaah melaporkan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel ke Polda Metro Jaya.
Eti (51) menggunakan jasa First Travel atas rekomendasi dari sang kakak yang sudah pernah berangkat umrah melalui agen travel ini. Eti pun percaya, dan membayar Rp 16,8 juta untuk paket umrah.
Dana itu, harus ditahan dulu selama satu tahun.
"Jadi dana ini diendapkan dulu selama setahun. Baru kita bisa jalan," ujar Eti.
Usai menahan dana umrah selama setahun, Eti bersama suami dan ibu mertua mendapatkan jadwal keberangkatan pada 15 Mei 2017. Tapi, sehari sebelum jadwal keberangkatan, dibatalkan tanpa alasan yang jelas.
Eti menerangkan, pembatalan tersebut, menyebabkan sang ibu mertua terkena sakit jantung.
"Ibu mertua langsung sakit dan dibawa ke rumah sakit karena pembatalan tersebut," kata Eti.
Usai mengetahui ada permasalahan di First Travel, Eti meminta ganti rugi dan berharap uangnya kembali.
Tanggal 26 Mei, Eti mendatangi kantor First Travel, dan diberi penjelasan uang akan dikembalikan selama 90 hari.
"Tapi sampai saat ini belum," kata warga asal Bekasi tersebut.
Sementara itu, jemaah lainnya bernama Aisyah (53) mengatakan, ia mendaftarkan ibadah umrah di First Travel pada Maret 2016. Ia pun dijanjikan akan diberangkatkan umrah pada Mei 2017.
"Tapi kenyataannya selalu diundur. Bilang tanggal 6 Juni, lalu diundur lagi tanggal 9 Juni. Lalu dijanjikan lagi Oktober 2017," kata warga asal Cilandak ini.
Tak hanya ditunda keberangkatannya, ia mengatakan, dirinya yang membawa 13 orang jemaah ini pernah diminta uang kembali agar proses keberangkatan bisa dipercepat.
Aisyah mengalami stres karena merasa bertanggung jawab atas 13 jemaah yang ia bawa.